Selasa 10 Jul 2012 11:17 WIB

Pantau Kecurangan, 1058 Relawan JPPR Diterjunkan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hafidz Muftisany
Koordinator Nasional JPPR, Yusfitriadi
Foto: dokpri
Koordinator Nasional JPPR, Yusfitriadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) akan menerjunkan 1058 relawan yang bertugas memantau pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 11 Juli besok.

1058 relawan ini direncanakan akan berjaga sejak Selasa (10/9) malam di berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencegah terjadinya berbagai kecurangan.

Koordinator Nasional JPPR, Yusfitriadi mengatakan ke 1058 relawan ini akan disebar ke 1058 TPS yang akan disebar ke seluruh kotamadya dan kabupaten di enam wilayah Jakarta.

"Mereka selain mengawasi pelaksanaan pecoblosan di TPS, juga akan stand by sejak malam untuk mengantisipasi adanya serangan fajar," ungkap Yus kepada Republika, Selasa (10/7).

Lanjut ia mengatakan, pemantauan relawan JPPR akan bersifat kualitatif. "Kami bukan memantau hasil perhitungan suara, tapi mencatat pelanggaran jelang pencoblosan," ujarnya.

Yusfitriadi mengungkapkan diantara potensi kecurangan yang sedang diantisipasi adalah serangan fajar nanti malam, DPT tdk terpasang di TPS, logistik bermasalah hingga, sengketa hasil suara dan keberpihakan penyelenggra di tingkat TPS hingga kecamatan.

Relawan JPPR ini, jelas Yus, nantinya akan membawa checklist berbagai masalah dan kecurangan yang terjadi. Termasuk beberapa pertanyaan ajakan dengan politik uang dan intimidasi.

"Hasil pantauan dan pelanggaran tersebut rencananya akan kami rilis melalui press konfrens, yg akan digelar langsung pada hari pemungutan suara 11 Juli, setelah pemungutan suara pukul 16.00," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement