Jumat 12 Oct 2012 20:28 WIB

70 Perguruan Tinggi Bahas Internasionalisasi Pendidikan

Logo Unair
Logo Unair

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 70 perguruan tinggi se-Indonesia membahas internasionalisasi pendidikan dalam pertemuan Kantor Urusan Internasional (KUI) perguruan tinggi yang digagas Universitas Airlangga Surabaya, Jumat.

"Internasionalisasi merupakan kesempatan bagus bagi mahasiswa untuk memiliki pengalaman pendidikan internasional," kata Manajer Pengembangan University of Western Australia, Shaun Wellbourne Wood.

Selain itu, katanya, internasionalisasi juga bisa mendatangkan staf pengajar asing yang akan membawa perspektif global, sehingga pendidikan jauh lebih beragam dari sisi bahasa, kultur, dan politik.

Dalam pertemuan yang digagas International Office and Partnership (IOP) Unair atau KUI itu, Ketua IOP Unair I.G.A.K Satrya Wibawa MCA menjelaskan "IOP Meeting" itu merupakan suatu wadah untuk menambah pengalaman, wawasan, dan kerja sama KUI se-Indonesia.

"Itu momen yang tepat, apalagi kami juga mengundang beberapa pihak seperti dari University of Western Australia, Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS) dan ASEAN University Network (AUN)," katanya.

Di sela-sela "IOP Meeting" yang bertajuk "Academic Collaboration Trough Student Exchange and Credit Transfer" itu, ia menjelaskan semakin banyak program pertukaran pelajar yang dilakukan, baik "student exchange" maupun "credit transfer" akan membawa dampak positif dalam kredit perangkingan universitas.

"Banyaknya mahasiswa yang student exchange di suatu universitas biasanya dihitung untuk kredit poin perangkingan. Unair sendiri telah mengirim 110 mahasiswa untuk mengikuti program pertukaran pelajar di PT Luar Negeri," katanya.

Sementara itu, Prof Ir Noor Endah MSc PhD dari Dirjen Dikti menekankan pentingnya kolaborasi pendidikan dengan PT asing itu harus membawa manfaat positif bagi bangsa Indonesia sendiri.

"Yang perlu diingat program-program itu haruslah berkontribusi pada penigkatan daya saing bangsa, terutama peningkatan mutu pendidikan," katanya, didampingi Direktur Pendidikan Unair, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih.

Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih menambahkan Unair membekali mahasiswa yang akan mengikuti program pertukaran pelajar dengan les gratis Bahasa Inggris. "Ada dana sebesar Rp20 juta per mahasiswa per fakultas yang telah disiapkan Unair untuk program 'Student Exchange' itu," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement