Selasa 28 Aug 2012 14:23 WIB

E-Counting di Pemilukada DKI Butuh 15 Ribu Relawan

Rep: Ira Sasmita/ Red: Dewi Mardiani
Pilkada DKI
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Pilkada DKI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan e-counting di pemilukada DKI Jakarta bakal membutuhkan 15 ribu relawan. Keberadaan relawan, menurut Ketua Forum Electronic Demokrasi (FeD), Radar Tri Baskoro, nantinya bisa dilacak melalui Global Positioning System (GPS). Sehingga, relawan yang memotret kertas plano, tidak bisa melakukan manipulasi data.

"Mereka disebut sebagai relawan yang terdaftar (teregister). Namun, pemilih juga bisa menjadi pengawas. Melalui pengiriman informasi lewat pesan pendek atau foto yang diunggah ke kanal Fed. Sehingga tidak ada tikus yang lewat di TPS, sebab pengawasnya banyak," jelasnya di kantor Panwaslu DKI Jakarta, Selasa (28/8).

FeD berencana akan menggunakan tenaga mahasiswa sebagai relawan. Melalui kerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) beberapa niversitas di Jakarta. Selain itu, dibuka juga kesempatan bagi warga Jakarta yang ingin mendaftar sebagai relawan. "Caranya, mendaftar sebagai relawan di website kami, www.fedjakar berasal dari tim pasangan calon tidak bisa menjadi relawan yang teregister. Hanya boleh mengawasi saja,” ungkap dia.

Pembiayaan penerapan e-counting itu, kata Radhar, akan diupayakan oleh FeD tanpa membebani Panwaslu DKI. FeD akan menghimpun partisipasi dari anggotanya sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing, seperti pembagian server dan sistem jaringan.

“Kami tidak perlu dibayar, ini murni bentuk partisipasi agar demokrasi tidak dicederai oleh jual beli suara. Relawan dari mahasiswa pun kami yakin punya harapan dankemauan yang sama,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement