REPUBLIKA.CO.ID, Striker Italia yang dinilai spektakuler sekaligus kontroversial, Mario Balotelli menorehkan momen terbaik dalam karir profesionalnya pada laga semi final melawan Jerman, Jumat (29/6) dini hari lalu. Ia membawa pulang dua gol penentu bagi kemenangan Italia.

Maklum, pemain lini depan berusia 21 tahun itu menumpuk reputasi sebagai karakter aneh dan tak stabil dalam dua tahun terakhir. Berbagai aksi tak biasa dilakukan, mulai mengolok-olok duel pedang di sebuah resotran India saat melanggar jam malam. Menginjak kepala anggota tim lawan, membakar kamar mandinnya dengan kembang api.

Tak hanya itu, ia juga menyuruh seorang bocah kecil untuk berteriak dan melawan para bulliers, tiba-tiba memberi seorang gelandangan uang tunai seribu dolar (Rp10 jutaan) yang sedang duduk di depan kasino, dihentikan polisi saat mengemudi dengan tumpukan 25 ribu dolar di kursi depan, melemparkan panah dart ke para pemain muda, menumpuk tagihan tiket parkir hingga 10 ribu dolar, dan mengenakan kaus yang berbunyi, "Why Always Me" di bawah jersey timnya.

Namun dia juga kontroversial berbakat tinggi. Usai performa cemerlang pada laga semi final kemarin, dunia sepertinya menundukkan kepala kepada Super Mario. Sebuah bis di italia misal, mengadopsi frase andalan Balotelli. "Why Always Me"

Kemudian, seseorang di kawasan Verona, Italia, mengukir ladangnya dengan figur tampak belakang kepala Balotelli.

Momen saat ia memeluk ibu adopsinya setelah memenangkan laga, juga menyentuh publik dan menjadi santapan media. Ia mengaku dalam jumpa pers bahwa ia mengatakan pada ibunya, "Gol-gol itu untukmu".

Lalu apa komentar di saat ditanya mengenai selebrasinya usai menjebol gawang Jerman dua kali?. "Selebrasi gol saya? Ya beberapa orang jengkel setelah melihat badan saya, dan itu karena mereka cemburu!"

Ikuti Whatsapp Channel Republika