Rabu 23 May 2012 05:11 WIB

Hati-hati Santap Makanan Berlemak, Picu Pikun dan Alzheimer

Rep: Gita Amanda/ Red: Endah Hapsari
Makanan berlemak tinggi (Ilustrasi)
Makanan berlemak tinggi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Orang yang mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh seperti mentega dan daging merah lebih berisiko mengalami penurunan mental dan kognitif. Kedua hal ini merupakan tanda-tanda awal demensia (penurunan fungsi otak) dan alzheimer.

Dalam sebuah studi selama lima tahun yang dipublikasikan Annals of Neurology, peneliti menganalisis data dari 6.000 wanita yang melakukan diet. Mereka menguji wanita berusia di atas 65 tahun dan meneliti hubungannya dengan fungsi kognitif.

Hasilnya menunjukan bahwa perempuan yang sering mengonsumsi lemak jenuh lebih berisiko mengalami penurunan fungsi kognitif. Banyak penelitian menghubungkan makanan tinggi lemak jenuh seperti daging merah, makanan mengandung susu berlemak, lebih berisiko mengalami penyumbatan arteri. Kondisi tersebut berkaitan dengan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.

Namun, studi oleh para peneliti Universitas Harvard mendukung penggantian lemak jenuh dengan lemak tak jenuh tunggal. Seperti di antaranya minyak zaitun, minyak bunga matahari, biji-bijian, alpukat dan kacang-kacangan. "Orang akan berpikir untuk mengganti lemak jenuh dengan makanan tak jenuh tunggal," kata Dr Olivia Okereke.

Menurutnya secara umum, ketika masalah diet lemak ini datang, saran ini cukup efektif. Makanan lemak tak jenuh tunggal tak hanya baik untuk jantung namun juga untuk kesehatan otak. " Analisis kami menunjukan jika Anda mengganti 5 persen kalori lemak jenuh dengan 5 persen lemak jenuh tak tunggal, maka akan menurunkan risiko kerusakan kognitif dan memori pada otak sebanyak 50 persen," kata dia.

sumber : press tv
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement