Selasa 17 Apr 2012 21:41 WIB

Pengiriman Jawaban UN Karimunjawa Ditoleransi Seminggu

Daftar peserta ujian nasional
Foto: Berita Daerah
Daftar peserta ujian nasional

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Universitas Negeri Semarang sebagai pemindai lembar jawab Ujian Nasional (UN) 2012 memberikan toleransi pengiriman lembar jawaban dari Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, selama satu minggu.

"Kami memang beri toleransi pengiriman lembar jawaban (LJ) UN dari Karimunjawa paling lambat satu minggu setelah dimulainya pelaksaan UN pada Senin (16/4)," kata Koordinator Pemindaian UN Jateng Sugiyanto di Semarang, Selasa (17/4).

Menurut dia, pemberian toleransi waktu tersebut disebabkan keterbatasan akses transportasi, yakni kapal penyeberangan yang tidak tiap hari selalu ada sehingga menyulitkan jika harus dikirim setiap hari selama pelaksanaan UN.

Kalau untuk daerah-daerah lain, kata dia, pengiriman LJ UN ke Unnes untuk dipindai harus dilakukan setiap hari usai pelaksanaan ujian, namun khusus untuk LJ UN dari Karimunjawa memang diberi toleransi khusus.

Ia mengatakan, di Kepulauan Karimunjawa terdapat dua sekolah setingkat SMA, yakni Madrasah Aliyah (MA) Kemujan dengan jumlah peserta 25 siswa dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Karimunjawa 57 siswa.

"Lembar jawab UN bisa dikirim jika ada alat transportasi yang beroperasi, namun 'kan tidak setiap hari ada jadwal kapal penyeberangan," kata Ketua Badan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPTIK) Unnes itu.

Karena itu, kata dia, LJ UN akan dikumpulkan setiap hari setelah pelaksanaan UN di tempat aman, baru setelah semua terkumpul usai pelaksanaan UN pada 16-19 April 2012 bisa sekaligus dikirim ke Unnes untuk dipindai.

Meski demikian, dia mengatakan, tidak perlu ada kekhawatiran terhadap adanya tindak kecurangan sebab ada pengawas satuan pendidikan dari kalangan dosen yang menjaga dan mengamankan LJ UN sementara di tempat yang aman.

Berdasarkan pengalaman pelaksanaan UN tahun lalu, kata dia, panitia UN di Karimunjawa mengirimkan soal dalam waktu tak sampai seminggu sejak dimulainya UN, sebab hari Jumat semua LJ UN sudah dikirim ke Unnes.

"Kami memang memberi toleransi pengiriman seminggu sejak dimulainya UN, namun hari Jumat atau sehari setelah pelaksanaan UN hari terakhir sudah dikirim. Itu tahun lalu, tahun ini kemungkinan juga sama," katanya.

Berkaitan dengan pemindaian, ia mengatakan pihaknya menerapkan sistem pemindaian ganda dengan dua alat pindai, yakni 'optical mark reader' (OMR) dan 'digital mark reader' (DMR) untuk mengantisipasi LJ gagal pindai.

"Dengan alat pindai DMR, lembar jawab yang tidak bisa dipindai dengan OMR, misalnya karena lembar jawab rusak, penghitaman jawaban kurang maksimal, pensil yang digunakan bukan 2B tetap bisa dipindai," kata Sugiyanto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement