Kamis 05 Apr 2012 22:27 WIB

Surabaya Diproyeksikan jadi Tuan Rumah Asian Games 2019

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Hazliansyah
Surabaya
Foto: Antara/Eric Ireng
Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia membidik untuk jadi tuan rumah perhelatan Asian Games XVIII tahun 2019 mendatang. Kota Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, dipilih untuk mewakili Indonesia dalam pentas akbar olah raga terbesar se-Asia itu.

"Jadi kita harapkan Indonesia bisa sukses menjadi host Asian Games 2019 nanti. Jawa Timur kita rasa cukup siap untuk menjadi host," kata Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora), Djoko Pekik dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (5/4).

Kota Surabaya yang terkenal dengan ikon heroiknya, serta tercatat sebagai pemasok atlet penyumbang medali terbanyak bagi kontingen Indonesia di SEA Games Sumatera Selatan belum lama ini, menjadi pertimbangan dipilih mewakili Indonesia menjadi host Asian Games XVIII.

Djoko mengatakan Indonesia akan bersaing dengan negara kompetitor, seperti Malaysia, Vietnam, Hong Kong dan Dubai (UAE). Indonesia sendiri pernah menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 1962 silam. Ajang Asian Games ini akan diikuti oleh 57 negara.

"Jawa Timur sudah memaparkan kesiapan venue untuk bidding Asian Games 2019," ujar Djoko. Agar lolos menjadi tuan rumah, dibentuklah tim sukses khusus yang siap mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah yang pantas untuk Asian Games 2019.

Tim sukses tersebut, kata Djoko, melibatkan leading sector yaitu Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Kemenpora, Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI) dan terkait lainnya. "Marketing jadi pilihan yang tidak bisa kita hindarkan, jadi kita akan melibatkan pihak profesional. Karena core ada pada marketing. Dana mudah-mudahan cukup kalau tidak cari mitra," papar Djoko.

Secara prinsip, pencalonan Indonesia, lanjut Djoko, sudah disampaikan sebulan lalu dengan mengisikan daftar pertanyaan atau administratif sebagai persyaratan pertama. Selanjutnya tanggal 16-17 April 2012 akan ada pertemuan menpora sedunia di Moskow, Rusia.

"Selanjutnya mengikuti proses bidding bulan September di Kuwait," lugas Djoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement