Kamis 15 Mar 2012 07:50 WIB

Pembangunan Stadion Bekasi Harus Sesuai Kapasitas

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI BARAT -- Pogram pembangunan Stadion Internasional Kota Bekasi yang saat ini dalam tahap pembangunan tidak luput dari kritik. Salah satunya datang dari Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf.

Menurutnya, dalam melakukan pembangunan stadion hendaknya Pemkot Bekasi menimbang berbagai macam aspek. Salah satunya terkait kapasitas stadion. Dirinya meminta kapasitas stadion, mesti disesuaikan dengan animo masyarakat sekitar.

"Jangan sampai kita membuat stadion dengan kapasitas besar. Tapi pada akhirnya tidak ada yang menonton, kan sayang," Ujar Dede Yusuf, dalam talk show disalah satu stasiun radio swasta di Bekasi.

Dikatakanya, jika stadion dibangun terlalu besar dan tidak berbanding lurus dengan jumah penonton, hal itu akan merugikan Pemkot Bekasi sendiri. Sebab berkaitan pada anggaran perawatan pada nantinya. Bukan itu saja, biaya pembangunanyapun akan menyedot anggaran berlebihan. Dan hanya akan membenani APBD.

"Saya takutkan dengan pembangunan stadion yang terlalu besar akan berdampak pada anggaran pembangunanya yang akan membengkak. Seperti daerah-daerah lain di Jawa Barat. Bukan itu saja, stadion yang terlalu besar juga akan menyedot anggaran perawatan yang besar pula,"ucapnya.

Oleh karenaya, Dede Yusuf meminta agar Pemkot tidak muluk-muluk dalam membangun stadion. Yang terpenting kata dia, stadion ada dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Bekasi.

"Tidak perlu muluk-muluk yang penting bagaimana masyarakat memiliki fasiltas olahrga," terang Dede Yusuf.

Sementara Plt Walikota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, dana pembangunan stadion internasional sesuai dengan anggaran awal nilainya sekitar Rp 200 miliaran lebih. Dan bahkan bila melihat kondisi saat ini, anggaran akan mencapai Rp 400 miliar hingga selesai nanti.

"Anggaran untuk stadion berkapaitas 40.000 penonton tersebut anggaranya pada awal di prediksikan sebesar Rp 200 miliaran lebih. Bahkan sekarang berkembang bisa mencapai Rp 400 miliaran," ungkap Rahmat Effendi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement