Sabtu 10 Mar 2012 12:04 WIB

Banjir Rob di Selatan Sukabumi Makin Meluas

Rep: riga nurul iman/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Banjir rob yang menerjang Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi semakin meluas. Jumlah desa yang terendam banjir rob di kecamatan itu menjadi lima desa.

Awalnya hanya empat desa yang terendam banjir. Kelima desa yang terkena banjir rob adalah Desa Mekarsakti, Mandrajaya, Ciwaru, Tamanjaya, dan Ciemas. Jumlah jiwa yang rumahnya terendam banjir mencapai sebanyak 1.114 jiwa atau setara 342 kepala keluarga (KK).

‘’Jumlah rumah warga yang terendam banjir mencapai 335 unit,’’ ujar Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, kepada Republika, Sabtu (10/3). Sementara tujuh rumah warga lainnya rusak karena diterjang longsor.

Menurut Usman, peristiwa banjir menyebabkan sebagian warga terpaksa mengungsi. Jumlah KK yang mengungsi untuk sementara hanya sebanyak delapan KK. Sementara ratusan KK lainnya lebih bertahan di tempat tinggalnya masing-masing.

Usman mengungkapkan, banjir yang terjadi sejak Kamis (8/3) lalu itu juga menyebabkan kerusakan pada sarana umum lainnya. Di antaranya bangunan sekolah SLTP satu unit, madrasah satu unit, tiga bangunan masjid, dan tiga bangunan mushola. Sarana lainnya yang rusak adalah jalan raya sekitar dua jalur dan jembatan tiga unit.

‘’Warga yang terendam banjir sebagian besar masih bertahan di rumahnya masing-masing,’’ kata Usman. Sementara warga yang mengungsi hanya sebanyak delapan KK.

Saat ini, lanjut Usman, ketinggian air yang menggenangi perumahan warga mengalami penurunan sejak Sabtu dini hari. Sebelumnya ketinggian air sempat mencapai sekitar 1,5 meter. Kini ketinggian air hanya berkisa antara 70 centimeter hingga 75 centimeter.

Pemkab Sukabumi, sambung Usman, telah mendirikan posko penanggulangan bencana di Desa Mekarsakti. Bantuan darurat pun telah disalurkan kepada korban bencana seperti makanan siap saji dan beras.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement