Kamis 08 Mar 2012 01:04 WIB

Dukung Sail Morotai, Ternate Andalkan Benteng dan Masjid Raya

Map of Ternate (ilustration).
Foto: wikipedia.com
Map of Ternate (ilustration).

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE---Peninggalan sejumlah aset sejarah di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), akan menjadi pendukung sektor bagi pariwisata guna mendukung penyelenggaraan Sail Indonesia di Pulau Morotai September 2012 mendatang. "Kota Ternate memiliki tujuh benteng peninggalan kolonial sebagai simbol sejarah, akan dijadikan sebagai andalan dalam menarik minat kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri yang datang pada ajang Sail Indonesia di Pulau Morotai," kata Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate, Tamrin Marsaoli.

Menurut dia, peninggalan sejarah tersebut berupa benteng peninggalan kolonial dan Kedaton Kesultanan Ternate sebagai simbol bahwa Ternate akan dijadikan sebagai kota pariwisata sejarah yang diandalkan pada penyelenggaraan Sail Indonesia di Pulau Morotai mendatang.

Apalagi Pemkot Ternate telah mencanangkan pada tahun 2012 dijadikan sebagai kota wisata religius dan pariwisata sejarah dengan membangun berbagai infrastruktur. Salah satunya Masjid Raya Al-Munawwar termegah di Provinsi Malut yang dapat menampung sekitar ribuan jamaah.

Pemkot Ternate juga saat ini akan membangun pusat perdagangan kuliner di depan eks Kantor Gubernur Malut dan membangun water boom di kawasan Kayu Merah sebagai salah satu tempat rekreasi terbesar di Malut.

Berbagai upaya telah dilakukan Pemkot Ternate, di antaranya pembangunan museum Kedaton Kesultanan Ternate, pemberdayaan balai bahasa daerah serta revitalisasi sejumlah benteng peninggalan colonial di Ternate, seperti Benteng Ford Oranye.

Tamrin mengatakan, Pemkot Ternate telah mengagendakan sejumlah kegiatan festival budaya, seperti festival Kora-Kora (perahu tradisional) serta  festival ela-ela yang bekerja sama dengan Kesultanan Ternate.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement