Ahad 04 Mar 2012 11:22 WIB

Masjid Harus Bisa Tarik Jamaah dari Godaan Handphone

Rep: Yulianingsih/ Red: Didi Purwadi
Sri Sultan Hamengkubuwono X
Foto: Republika
Sri Sultan Hamengkubuwono X

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan takmir masjid harus bisa menarik jamaah dari godaan televisi dan handphone. Apalagi, fungsi masjid kini sudah banyak bergeser.

''Masjid harus bisa menarik jamaah dari godaan televisi dan handphone. Hal ini tidak bisa dilakukan secara tradisional,'' ujar Sultan dalam sambutan tertulisnya saat pengukuhan dan sarasehan rapat kerja Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi DIY di kantor wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DIY.

Sultan menyebutkan masjid harus memiliki kurikulum komprehensif untuk membantu jamaahnya menghindari godaan handphone dan televisi. Sultan mencontohkan ceramah sholat Jumat yang dilakukan oleh khatib di masjid-masjid DIY.

Jika ada kurikulum yang komprehensif antar masjid se-DIY, maka itu akan ada keberlanjutan dan kesinambungan dari satu ceramah dengan ceramah lainnya setiap Jumatnya,'' ujarnya. ''Dengan begitu, pemahaman masyarakat tentang nilai keberagamaan akan semakin berkembang.''

Sultan juga mengkritik fungsi masjid-masjid yang saat ini telah jauh berubah dari fungsi sebenarnya. Masjid-masjid hanya digunakan untuk tempat peribadatan semata. Bahkan, pengurus masjid sering terlena untuk melakukan pembangunan fisik semata sehingga masjid mereka sangat mewah tetapi jamaahnya sedikit.

Sultan mengatakan pengurus masjid lupa fungsi masjid yang sebenarnya. Mereka lupa bahwa masjid bukan hanya sekedar monumental semata.

''Ini otokritik untuk kita semua. Pengukuhan DMI ini diharapkan bisa mengembalikan fungsi masjid ke fungsi yang sebenarnya. Sehingga, masjid benar-benar bisa menjadi sumber pemberdayaan masyarakat dan keberagamaan," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement