Jumat 17 Feb 2012 23:47 WIB

Fogging Mahal, Warga Diminta Rajin Menguras, Menutup, dan Mengubur

Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.
Foto: Antara
Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA---Untuk memberantas sarang nyamuk demam berdarah dengue (DBD), Pemkot Jakarta Selatan akan mengurangi kegiatan fogging (pengasapan). Sebab, selain bisa mengganggu kesehatan, kegiatan tersebut juga sangat mahal. "Kita akan menghindari penggunaan fogging. Biayanya cukup mahal hingga ratusan ribu rupiah untuk satu kali penyemprotan. Alasan lainnya adalah bahan yang digunakan merupakan bahan kimia bila digunakan, efeknya dapat merugikan kesehatan manusia," ujar Syamsudin Noor, Wakil Walikota Jakarta Selatan, saat pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di RT 005/02, Gandariautara, Jakarta Selatan, Jumat (17/2).

Sebaliknya, ia meminta masyarakat melaksanakan kegiatan PSN itu dengan melakukan 3 M (menguras, menutup, dan mengubur) secara berkelanjutan serta membudayakan pola hidup bersih untuk mencegah kasus DBD. "Lebih baik mencegah daripada mengobati," ucapnya.

Sementara itu, Kasie Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Tony Wibowo, mengatakan untuk melakukan pengasapan harus terlebih dahulu dilakukan penelitian epidemiologi. Karena efeknya bisa mempengaruhi kesehatan. "Kalau ada penularan atau penderita baru, baru kita adakan pengasapan. Tapi itu pun hanya dalam radius 200 meter dari tempat penderita pertama, karena bisa berpengaruh pada pernapasan yang lain," jelasnya.

Tony mengatakan, semua biaya untuk proses pengasapan ditanggung oleh pemerintah. Sehingga warga tidak dibebani dengan ongkos pengasapan. "Itu semua sudah ditanggung, asal memang positif penelitiannya. Jika negatif, pihak puskesmas yang bertanggung jawab tidak akan mengadakan pengasapan," tuturnya.

sumber : berita jakarta.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement