Rabu 01 Feb 2012 23:04 WIB

Galungan, Kota Denpasar Lengang

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID,  DENPASAR -- Suasana kota Denpasar, Bali sejak Selasa hingga Rabu (1/2) petang terasa lengang. Hal itu disebabkan banyaknya warga ibukota Provinsi Bali itu yang mudik untuk merayaan Galungan bersama keluarga di kampung. Hari Raya Galungan bagi umat Hindu dilaksanakan mulai Selasa hingga Kamis, masing-masing Penampahan Galungan, Galungan dan Manis Galungan pada Kamis.

Kabag Humas dan Protokol Pemkot Denpasar, Ida Bagus Rahola membenarkan selama dua hari terakhir kota Denpasar lebih longgar dibandingkan hari biasanya. Itu kata Rahola karena banyaknya warga Denpasar yang melakukan perjalanan ke luar daerah. Bukan hanya yang pulang ke kampung-kapung yang di Bali, tetapi juga banyak yang memanfaatkan kesempatan libur Galungan untuk mengunjungi sanak keluarga di provinsi lain.

Sudah menjadi tradisi di Bali, setiap perayaan Galungan, kantor-kantor pemerintah diliburkan selama tiga hari, yakni mulai Selasa hingga Kamis. Begitu pula dengan sekolah-sekolah negeri dan sekolah swasta milik yayasan bernuansa Hindu. meliburkan para siswanya. Dengan berbekal libur tiga hari itu, banyak warga Bali yang berlibur ke luar Bali dan meliburkan diri pada Seninnya dan hari Jumat, sehingga mereka bisa libur selama sepekan penuh.

Kendati Pemprov Bali menyatakan hari Selasa, Rabu dan Kamis adalah fakultatif, namun sejumlah kantor pelayanan umum, seperti rumah sakit dan puskesmas, serta kantor bank masih beroperasi seperti biasa. "Kami hanya libur pada Rabu, bertepatan hari H Galungan, sedangkan Selasa dan Kamis, masuk seperti biasa," kata ABdurrahman Ziad Sani, karyawan Bank BNI Syariah Denpasar.

Sementara itu, terkait dengan perayaan Galungan dan Kuningan, harga-harga buah di Denpasar, mengalami peningkatan sampai 25 persen. Buah Manggis, misalnya, biasanya hanya Rp 7.500 sekilo, tapi kini sudah mencapai Rp 10 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement