Rabu 21 Dec 2011 17:16 WIB

Jabar Bagi-bagi Seribu Sepeda Motor untuk Bhabinkamtibmas dan Babinsa

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Djibril Muhammad
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan memberikan bantuan seribu unit sepeda motor untuk mendukung kinerja Badan Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di lingkungan Jawa Barat.

"Insya Allah tahun ini kita [Pengprov Jabar] akan memberikan 1000 unit sepeda motor untuk petugas Bhabinkamtibnas dan Babinsa di Jawa Barat," kata Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dalam acara 'Sinergitas TNI-Polda dan Pemda dalam Rangka Pagelaran Bhabinkamtibmas dan Babinsa di Desa dan Kelurahan Se-Jawa Barat,' Rabu (21/12) di Kota Bogor.

Heryawan mengatakan pemberian bantuan itu dilatarbelakangi masukan yang diterima Pemprov Jabar dari sejumlah petugas Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Menurut masukan yang dia terima, para petugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas membutuhkan tambahan jumlah kendaraan untuk meningkatkan mobilitas mereka dalam menjaga keamanan di masyarakat.

"Semoga bantuan yang kami berikan nanti bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para petugas," harap Heryawan.

Dalam acara yang dihadiri 3500 lebih undangan dari unsur Kepolisian, TNI, Camat, Lurah dan Kepala Desa di tingkat 1 Jabar itu, Heryawan menyatakan pentingnya membangun kordinasi keamanan di antara unsur pemerintah dan unsur aparat keamanan (TNI dan Polri).

Kordinasi kemanan menurut Heryawan tidak boleh hanya ada pada tataran pimpinan, namun juga harus sampai ke tingkat bawah seperti kelurahan hingga kepala desa. "Kita harus bisa saling bekerja sama menjaga keamanan dan ketertiban mulai dari Pemerintah Provinsi, Polda hinga ke tingkat kelurahan dan pedesaan," tuturnya.

Diutarakan Heryawan, koordinasi keamanan menjadi penting agar persoalan yang terjadi di masyarakat tidak berkembang ke tingkat yang lebih tinggi. Selama ini menurut Heryawan, konflik-konflik di masyarakat menjadi besar bukan karena esensi masalahnya, melainkan karena unsur pemerintah di tingkat bawah terlambat melakukan pencegahan.

"Ke depan semoga persoalan masyarakat bisa selesai di tingkat kelurahan," katanya menandaskan.

Menurut Heryawan, menciptakan rasa aman di masyarakat merupakan amanat Undang-undang Dasar (UUD) 1945 yang perlu dilaksanakan semua unsur, baik aparat militer maupun sipil. Dengan adanya rasa aman di masyarakat maka tujuan bernegara untuk mensejahterakan masyarakat akan lebih mudah tercapai.

Persoalan rasa aman dan ketentraman di masyarakat juga menjadi bagian dari ajaran Islam. Menukil Hadis Nabi Muhammad SAW, Hermawan menyatakan rasa aman itu adalah apabila seseorang berjalan sendirian dan dia tidak merasa takut pada apapun kecuali hanya kepada Allah SWT.

"Rasullullah SAW bersabda wahai umatku ketahuilah bila kalian beramal shaleh dengan benar, akan tercipta suasana bila kalian berjalan dari Yaman Utara hingga bagian Selatan tidak akan merasa takut selain kepada Allah SWT," ujar Heryawan mengutip Hadis Nabi SAW.

Saat ini, kata Heryawan, kendala besar menciptakan keamanan dan ketentraman di masyarakat adalah mulai pudarnya rasa toleransi di masyarakat terhadap perbedaan yang terjadi di sekelilingnya. Padahal, perbedaan merupakan takdir Allah SWT yang mesti menjadi modal memajukan bangsa.

Heryawan berharap petugas Bhabinkamtibmas dan Babinsa bisa melibatkan peran ulama dalam mengantisipasi konflik-konflik perbedaan yang kebanyakan berlatar belakang agama dan SARA.

"Bila ada indikasi tindakan intoleransi para petugas rasanya perlu melibatkan kembali peran ulama untuk memberikan penyadaran berkeagamaan yang benar di masyarakat," ujar Heryawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement