Ahad 20 Nov 2011 19:00 WIB

Loket Tiket Dibakar, Pengelola Gelora Bung Karno Kesal ke Panitia SEA Games

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Mahfuddin Nigara sangat menyesalkan ulah panitia SEA Games dan PSSI yang kurang mampu mengantisipasi calon penonton sepakbola, Ahad.

"Kami sangat menyesalkan ulah mereka yang mengakibatkan para calon penonton kecewa dan mulai melakukan pengrusakan dengan membakar loket tempat penjualan tiket di dekat restoran Lagunas itu," ujar Direktur Pengembangan dan Pengelolaan SUGBK, Mahfudin Nigara.

Sebagaimana diketahui, ratusan calon penonton pada Ahad sore mendatangi loket-loket di seputar SUGBK yang akan membeli voucher penukaran tiket. Namun jumlahnya dikabarkan sangat terbatas, yakni hanya 10.000 lembar.

Manajer Bidang Ticketing INASOC Agus Mauro mengungkapkan, pihaknya mencetak 70.000 lembar tiket untuk pertandingan final sepakbola yang akan digelar SUGBK pada hari Senin yang mempertemukan Indonesia melawan Malaysia.

Dari 70.000 lembar tersebut, lanjutnya, 20.000 lembar diantaranya dialokasikan bagi para rekanan dan sponsor. Namun ribuan calon penonton yang kecewa tak mendapatkan voucher, kemudian mendatangi Kantor Sekretariat PSSI di kawasan Pintu VIII SUGBK. Mereka pun mendapati kantor PSSI tersebut tertutup rapat, dan salah seorang anggota panitia yang berpakaian batik menyarankan agar mencari tiket tersebut ke Gedung INASOC di sekitar kawasan Kantor KONI Pusat yang berjarak sekitar 200 meter.

Sekitar 200 orang kemudian bergerak menuju kantor itu , yang tak lain adalah Gedung Piramid dan hanya digunakan sebagai ruang Main Press Center (MPC) atau tempat kerja para wartawan. Mengantisipasi hal itu, Mahfudin Nigara pun mengerahkan Satpol PP dan mengontak Kapolres Tanah Abang untuk mengamankan Gedung Piramid dari berbagai kemungkinan.

"Ngapain PSSI menyuruh mereka datang kesini? Di sini tidak ada loket atau panitia penjual tiket. Gedung INASOC juga bukan disini. Kami juga sangat menyesalkan tindakan calon penonton yang melakukan pengrusakan, karena SUGBK adalah aset bangsa dan aset kita semua," ujarnya.

Ketika ditanya apakah semua ini akibat sistem kerja panitia yang "amatiran", Nigara mengatakan; "Ya, memang amatiran".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement