Ahad 13 Nov 2011 23:09 WIB

Tarif Becak Rp 75 Ribu, Ofisial Peserta SEA Games Mencak-Mencak Marah

Becak, alat transportasi non BBM jadi transportasi alternatif di Sea Games 2011 di Palembang, Sumatera Selatan.
Foto: indodaddy.com
Becak, alat transportasi non BBM jadi transportasi alternatif di Sea Games 2011 di Palembang, Sumatera Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Ofisial salah satu negara peserta SEA Games XXVI mengeluhkan ongkos becak yang mahal harus mereka bayar, ketika masuk ke kawasan Jakabaring Sport City (JSC). Menurut mereka, ongkos becak itu keterlaluan dan di luar perkiraan.

"Kami tidak menyangka harus membayar ongkos becak sampai Rp75.000 saat hendak mengantar masuk ke Jakabaring Sport City," kata ofisial yang enggan disebut identitasnya itu, di Palembang, Ahad. Padahal menurut dia, sebelumnya mereka telah mendapatkan informasi bahwa becak-becak yang berseragam putih dan dilengkapi atribut SEA Games itu tidak dipungut bayaran.

Setiap atlet atau ofisial yang ingin menggunakan kendaraan ramah lingkungan itu, tinggal memanggil dan minta diantarkan ke arena pertandingan tanpa membayar, ujar dia. Namun fakta di lapangan, para tukang becak itu bukan hanya meminta bayaran tetapi cenderung hendak memaksakan tarif yang tinggi sebesar Rp75.000 per orang.

Tarif naik becak yang dinilai mahal tersebut, membuat para ofisial tim SEA Games itu lebih memilih berjalan kaki untuk sampai ke arena pertandingan. Menurut salah satu penarik becak itu, mereka terpaksa meminta bayaran kepada pengguna jasa karena belum ada bayaran apa pun yang mereka terima dari panitia, dan hal itu tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah mereka tanda tangani sebelumnya.

Sejak 10 November, sebanyak 325 becak beserta pengemudinya siap beroperasi melayani tamu di kawasan Jakabaring Sport City, tetapi baru hari Minggu ini mendapatkan bayaran. Namun jumlah bayarannya tidak sesuai dengan perjanjian sebelumnya, ujar dia.

Dia menambahkan, saat menerima bayaran, mereka hanya mendapatkan Rp170.000 per hari, padahal perjanjian sebelumnya disepakati menerima Rp200.000 per hari. Setelah ditanyakan kepada panitia, ternyata terjadi pemotongan hingga Rp30.000 per hari oleh koordinator mereka, sehingga praktis selama empat hari hanya mendapatkan Rp680.000 per orang dari perjanjian memperoleh Rp800.000.

Karena alasan itulah, para penarik becak di kawasan Jakabaring Sport City meminta tambahan lagi dari memungut ongkos kepada penumpang yang meminta jasa mereka, meskipun seharusnya serba gratis karena sudah dibayar panitia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement