Senin 08 Aug 2011 14:56 WIB

Fundamental Ekonomi Baik, Presiden Imbau Pasar Saham Tenang

Rep: teguh firmansyah/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkoreksi cukup tajam pada perdagangan sesi pertama Senin (7/8). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali meminta supaya pelaku pasar tidak  khawatir mengingat fundamental ekonomi Indonesia yang cukup baik.

"Satu-satunya yang perlu kita cermati dan antisipasi adalah turunnya IHSG kita yang relatif tajam tetapi tidak perlu khawatir ini terjadi secara global,"ujar SBY, saat memimpin rapat kabinet terbatas membahas antisipasi krisis ekonomi global, Senin (7/8).

Menurut SBY anjloknya bursa saham terjadi di Amerika Serikat, Eropa maupun Asia pada umumnya. Oleh karena itu, penurunan IHSG harus dipahami tidak terlepas dari faktor luar. Tidak perlu ada kepanikan atau kecemasan  yang justru membuat ekonomi menjadi rapuh.

Sementara seluruh sistem harus bekerja penuh baik tingkat kementrian atau institusi terkait lainnya, agar segala sesuatunya bisa dikelola dengan baik.

Saat ini, lanjut SBY, kondisi makro ekonomi terbilang cukup baik. Begitupula sektor riil  masih terjaga. "Nilai devisa, nilai tukar kita masih baik,"terangnya.

Meski dalam kondisi baik, berbagai langkah antisipasi perlu dilakukan.  Ini untuk mencegah jika masalah utang yang terjadi di AS dan Eropa meluas menjadi krisis ekonomi seperti 2008 silam.  

Dengan langkah tepat seperti yang telah dilakukan pada krisis sebelumnya maka  dapat meminimalkan dampak krisis global.

"Kecepatan kita mengantisipasi, sekali lagi kita bisa minimalkan dampak krisis global,"ucapnya.

Pada penutupan perdagangan sesi I  Senin (7/8), IHSG terjun bebas 195,861 poin (5,00 persen) ke level 3.725,782. Sementara Indeks LQ 45 anjlok 31,250 poin (4,55 persen) ke level 661,773.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement