Sabtu 06 Aug 2011 11:54 WIB

Polisi Selidiki Ledakan Kembang Api di Klaten

Ledakan bom, ilustrasi
Ledakan bom, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN - Kepolisian Resor Klaten, Jawa Tengah, masih menyelidiki kasus meledaknya kembang api yang terjadi di rumah milik Suparno yang terletak di Kampung Gergunung, Kelurahan Gergunung, Klaten Utara, Jumat (5/8) malam.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Klaten AKP Rudi Hartono di Klaten, Sabtu, mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara diketahui kembang api tersebut meledak akibat jumlahnya yang terlalu banyak dan letaknya berdekatan dengan bohlam lampu yang menyala.

"Kemungkinan bohlam yang menyala itu terlalu panas sehingga bereaksi dengan bahan baku kembang api yang merupakan zat kimia dan terjadilah ledakan hingga mengakibatkan kebakaran," katanya.

Polisi belum memastikan apakah ada unsur kriminal berupa kesengajaan dibakar yang mungkin saja dilakukan orang lain.

"Kami masih terus melakukan penyelidikan. Perkembangan kasus masih mungkin terjadi. Kini barang bukti kembang api masih disita di Mapolsek Ketandan, Klaten Utara," imbuhnya.

Menurut informasi yang dihimpun di sekitar lokasi kejadian pada Sabtu pagi, ledakan kembang api terjadi Jumat malam sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu anggota keluarga Suparno, yakni istri dan anak bungsunya yang masih berusia tiga tahun sedang menonton acara televisi.

"Saat asyik menonton itulah tiba-tiba istri saya dikejutkan oleh kobaran api yang muncul tiba-tiba dan disertai bunyi kencang yang berasal dari tempat kembang api disimpan, yakni di bagian depan rumah," tutur Suparno yang merupakan penjual kembang api dan petasan.

Istri Suparno yang terkejut dengan adanya kejadian itu spontan lari melewati pintu belakang sembari menggendong anaknya. "Saat kejadian saya sedang pergi," ujar Suparno yang saat ditemui sedang membersihkan puing-puing bagian rumahnya yang terbakar.

Rumah Suparno terbakar di bagian depan, dan api yang menyala saat kejadian juga menghanguskan empat unit sepeda motor miliknya yang terletak tak jauh dari tempat kembang api disimpan.

Beruntung saat kejadian dua unit mobil pemadam kebakaran dengan cepat datang untuk memadamkan api yang sudah membesar, sehingga bagian belakang rumah Suparno masih bisa diselamatkan.

"Saya belum menghitung kerugiannya, tapi saya perkirakan mencapai puluhan juta," imbuhnya.

Menurut penuturannya, kembang api tersebut baru saja dibelinya dengan harga Rp18 juta, yang akan dijual kembali memeriahkan Ramadhan dan Lebaran tahun ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement