Senin 27 Jun 2011 09:33 WIB

Mencopet secara Maraton dari Jakarta, Yogyakarta hingga Bali

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Didi Purwadi
Aksi copet (ilustrasi)
Foto: www.noveloke.com
Aksi copet (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KUTA - Enam tersangka pelaku copet ternyata melakukan aksinya secara maraton dari Jakarta, Yogyakarta dan Bali. Mereka menyasar kaum wanita yang sedang berbelanja di toko atau pusat perbelanjaan dengan mengambil HP, dompet atau barang berharga lainnya.

Keenam tersangka itu ditangkap di hotel Beneyase, Kuta, Kabupaten Badung Bali, akhir pekan lalu. Kapolsek Kuta, AKP Gede Ganefo, mengatakan bahwa dua dari anggota komplotan itu adalah perempuan. Mereka sudah melakukan aksinya dengan bergerilya di berbagai Provinsi dari mulai Jakarta, Yogyakarta, Surabaya hingga Bali.

"Jadi, mereka sudah beraksi di beberapa daerah," kata Ganefo kemarin.

Keenam pelaku copet itu adalah Iskandar (29) asal Bekasi Timur, Ahkmad Sukri (36) asal Jakarta Utara, Rahman Wiyaja (19) asal Bekasi, dan Saleh (25) asal Bekasi. Dua pelaku lainnya adalah perempuan, yakni Irma Megasari (22) asal Jakarta dan Ririn Apria (22) asal Palembang.

Terungkapnya aksi keenam tersangka itu bermula dari pengaduan salah seorang korban ke Polsek Kuta. Ratna Dewi Rosilawati (39), salah seorang korban yang merupakan wisatawan domestik asal Medan, melaporkan kejadian pencurian yang dialaminya saat sedang berbelanja di toko oleh-oleh khas Bali di Jalan Sunset Road, Kuta.

Mendapat laporan itu, polisi kemudian bergerak dan menyebar informasi bahwa para tersangka melakukan aksinya dengan menumpang kendaraan nomor polisi B 8308 QX. Setelah dilakukan penyidikan, kemudian diketahui para pelaku menginap di hotel Beneyase II Kuta.

Saat polisi melakukan penyidikan di tempat penginapan tersangka, polisi menemukan dua telepon genggam Blackberry, satu telepon genggam merek Nokia X2-01, satu telepon genggam Nokia warna hitam abu-abu dan sebuah telepon genggam Nokia E63 dan satu lembar tanda pengiriman laptop dan telepon genggam dari Surabaya ke Jakarta.

"Dengan adanya barang bukti itu, dugaan kami semakin kuat bahwa mereka adalah salah satu komplotan copet yang beraksi di Denpasar," kata Ganefo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement