Jumat 06 May 2011 18:25 WIB

Toyota Yaris Pecahkan Rekor Penjualan

Toyota Yaris
Foto: Antara
Toyota Yaris

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Toyota Yaris memimpin di  pasar 4x2 medium compact kuartal I yaitu sebanyak 6.880 unit, dengan kontribusi penjualan April sebanyak 1.566 unit.  dan merupakan rekor penjualan kuartal I tertinggi sejak Yaris di luncurkan.

Siaran pers PT Toyota Astra Motor menyebutkan bahwa pencapaian tersebut melengkapi keberhasilan penjualan Toyota periode Jan-April sebesar 106.664 unit, naik 14,4% di banding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kami bersyukur pencapaian Yaris selama kuartal pertama 2011 memberikan hasil menggembirakan dengan menjadi pemimpin pasar di kelasnya, ini menunjukkan Yaris semakin diterima oleh konsumen dan masyarakat,” ungkap Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT. Toyota-Astra Motor

Pencapaian ini semakin menegaskan respon positif dari pasar terhadap produk yang baru saja mendapat predikat tambahan sebagai mobil pilihan perempuan Indonesia di ajang Kartini Brand Choice Award 2011.

Penjualan PT. Toyota-Astra Motor sepanjang April 2011 lalu mencapai 21.128 unit, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 32.275 unit. Penurunan tersebut terjadi karena perusahaan mengalami kendala pasokan unit kendaraan akibat terbatasnya suplai sejumlah komponen dari prinsipal.

“Penurunan itu sama sekali bukan karena melemahnya minat konsumen, tapi akibat terbatasnya kegiatan produksi akibat shortage komponen dan ini dialami oleh semua ATPM kendaraan Jepang,” kata Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan.

Namun secara keseluruhan, penjualan Toyota sepanjang periode Januari-April 2011 tetap lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2010 lalu. Total penjualan Januari-April 2011 sudah mencapai 106.554 unit atau 14,4% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2010 sebesar 93.154 unit. Penjualan terbesar berasal dari segmen MPV yang mencapai 75.291 unit, naik 17% dibandingkan 2010 64.354 unit.

Johnny menjelaskan, bencana gempa dan tsunami di Jepang telah menyebabkan terhentinya operasional perusahaan supplier yang memproduksi sejumlah komponen penting seperti microchip. Kondisi ini memaksa Toyota melakukan penjatahan suplai komponen ke berbagai negara, termasuk ke Indonesia.

“Semoga dalam beberapa waktu ke depan, masalah suplai komponen ini sudah teratasi, sehingga kegiatan produksi bisa membaik dan TAM bisa melayani permintaan konsumen terhadap mobil Toyota yang kini masih tetap tinggi,” tambahnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement