Kamis 05 May 2011 16:14 WIB

PBSI Harus Tegas, Pemain Harus Kena Sanksi Jika tak Juara

Rep: Ratna Puspita/ Red: Didi Purwadi
Rudy Hartono
Foto: badmintoncentral.com
Rudy Hartono

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Prestasi bulu tangkis Indonesia belum kunjung kembali ke jalur kemenangan. Legenda bulu tangkis Indonesia, Rudy Hartono, mengatakan hal tersebut disebabkan kurang tegasnya Pengurus Besar (PB) Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) terhadap para pemain.

Rudy menyebutkan PBSI seharusnya menerapkan sistem penghargaan (rewards) dan sanksi (punishment) secara tegas. Ia menuturkan sanksi seharusnya diberikan pada pemain yang tidak kunjung memenangkan gelar. "Kalau mereka kalah, jangan kasih kesempatan untuk berangkat ke kompetisi," kata Rudy di sela-sela peringatan Hari Ulang tahun ke-60 PBSI di Cipayung, Jakarta, Kamis (5/5).

Sanksi semacam itu juga sempat dipraktikan ketika Rudy masih membela Merah Putih. Rudy mengatakan tentu saja sanksi tidak diterapkan hanya lantaran gagal di satu turnamen. "Kalah itu tidak apa-apa. Tapi, jangan terus-terusan. Ada periode waktu tertentu untuk menerapkan sanksi itu," kata dia. Karena itu, harus ada rapor sebagai panduan penentuan reward and punishment.

Rudy mengingatkan, sanksi itu mungkin akan dinilai keras oleh para pemain Pelatnas. Namun, Ia mengingatkan, para pemain harus menyadari mereka mengemban tanggung jawab meraih prestasi ketika masuk ke Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas). "Tidak ada yang memaksa pemain untuk ada di sini. Masuk Pelatnas itu bukan untuk main-main," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement