Sabtu 11 Nov 2017 13:40 WIB

Jamur Berkhasiat Cegah Penuaan

Rep: rosi handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Jamur
Foto: pixabay
Jamur

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebuah penelitian baru menunjukkan, jamur mengandung senyawa penguat kesehatan tingkat tinggi yang dapat membantu melawan penuaan. Tim ilmuwan menemukan 13 spesies jamur yang dapat dimakan mengandung sejumlah besar antioksidan. Adalah zat yang berpotensi menghilangkan zat lainya yang merusak seperti radikal bebas yang ada di dalam tubuh.

Teorinya adalah, radikal bebas merupakan molekul yang tidak stabil yang bereaksi dengan zat lain di dalam tubuh untuk merusak sel, protein dan bahkan DNA. Selain itu juga dapat menciptakan sesuatu yang tidak normal.

Zat yang sangat reaktif ini berjalan melalui tubuh untuk berpasangan dengan elektron lain, menyebabkan tubuh mengalami  oksidasi. Menurut penulis studi Robert Beelman, pengisian ulang tubuh dengan antioksidan membantu melindungi dari stres ini. Ia dan timnya menemukan jamur mengandung dua antioksidan, ergothioneine dan glutathione.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa, tanpa diragukan lagi, jamur adalah sumber diet tertinggi dari kedua antioksidan ini yang digabungkan, dan beberapa jenis benar-benar dikemas dengan keduanya," kata Beelman, direktur Penn State Center for Plant and Mushroom Products for Health, dilansir dari laman BT, Sabtu (11/11).

"Ada sebuah teori, teori penuaan radikal bebas, yang sudah lama ada yang mengatakan ketika kita mengoksidasi makanan kita untuk menghasilkan energi, ada sejumlah radikal bebas yang dihasilkan yang merupakan produk sampingan dari tindakan tersebut dan banyak diantaranya adalah cukup beracun," lanjutnya.

Ia mengungkapkan, radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh. Seperti dikaitkan dengan banyak penyakit penuaan, seperti kanker, jantung koroner dan Alzheimer. Untuk itu, jamur porcini ditemukan mengandung kadar antioksidan tertinggi, sedangkan jamur kancing putih memiliki jumlah terendah.

"Kami menemukan bahwa porcini memiliki yang tertinggi, sejauh ini yang kami uji. Spesies ini sangat populer di Italia di mana pencariannya telah menjadi hiburan nasional," kata dia.

Di samping itu, menurut Beelman, jamur yang telah dimasak tampaknya tidak mempengaruhi senyawa secara signifikan. Ia menambahkan, penelitian di masa depan harus melihat adanya peran ergothioneine dan glutathione, yang mungkin berpengaruh dalam penurunan kemungkinan penyakit neurodegeneratif, seperti Parkinson dan Alzheimer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement