Selasa 26 Apr 2016 17:00 WIB

Pengguna Motor Diajak Beralih

Red:

JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyediakan 760 unit bus untuk melayani 21 rute baru di wilayah Jabodetabek pada 2016. Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, sebanyak 350 bus di antaranya sudah dioperasikan bekerja sama dengan Perum Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD) untuk 21 rute baru.

Menurut dia, jaringan trayek baru tersebut, di antaranya, menyasar kawasan Kota Bekasi sebanyak tiga trayek, Kabupaten Bekasi satu trayek, Depok empat trayek, Tangerang tujuh trayek, Bogor tiga trayek, dan Jakarta sebanyak tiga trayek.

Menurut dia, bus tersebut akan didistribusikan untuk trayek menuju Kota Bekasi sebanyak 46 bus, Kabupaten Bekasi 41 bus, Depok 69 bus, Tangerang 142 bus, Bogor 118 unit, dan Jakarta 59 unit. Bus tersebut dihibahkan oleh Kementerian Perhubungan kepada Perum PPD.

Pihaknya mengaku, masih membutuhkan tambahan bus Transjakarta mengingat masih ada puluhan trayek yang akan dibuka pada tahun ini. "Saat ini, masih ada sebanyak 58 trayek di dalam Kota Jakarta dan antarwilayah penyangga Jakarta yang sedang kita kembangkan," katanya, Senin (25/4).

Budi mengatakan, bus tersebut akan didistribusikan sesuai dengan kebutuhan para penumpang di sejumlah kawasan yang masuk dalam jaringan Transjakarta. Misalnya, di Kota Bekasi diluncurkan bus 15 unit dulu. "Kalau responsnya bagus, akan kita tambah sesuai kuota yang tersedia," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah menyatakan, telah mengajukan kebutuhan 600 bus tambahan untuk memperkuat armada Transjakarta. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan keberadaan bus yang jumlahnya bakal terus ditambah. "Yang penting, ada niat dari pemerintah daerah (pemda) di sekitar Jakarta agar seluruh unit bus Transjakarta bisa beroperasional dengan baik," katanya.

Menurut Andri, niat yang dimaksud berupa alokasi dana subsidi dari masing-masing pemda untuk pengadaan fasilitas pendukung Transjakarta, seperti halte dan lintasannya. Kalau pemda tidak sanggup, sambung dia, Pemprov DKI siap membantu. "Yang penting, bus ini jangan sampai tidak dimanfaatkan," ujarnya.

Wakil Kepala Dishubtrans DKI Sunardi Sinaga menjelaskan, kewenangan membangun halte dan jalur Transjakarta memang diserahkan ke pemda yang dilewati rute baru. Dia mengatakan, perpanjangan trayek Transjakarta hingga ke Bekasi dan Depok bertujuan untuk mengakomodasi warga kedua kawasan tersebut yang bekerja di Ibu Kota.

Pemprov DKI, menurut dia, sudah berbaik hati memberikan hitungan rupiah per kilometer bagi bus Transjakarta yang melewati kota penyangga. Sehingga, pembangunan halte dan jalur bus diserahkan ke daerah penyangga.

"Masak, Pemprov Jakarta yang bangun? Tanya saja pemerintah sana (Bekasi dan Depok). Yang tahu wilayah kan dia. Kalau bus ini kita yang bayar, cuma kan ngelewatin lintas wilayah. Kan kita yang PSO (subsidi)," katanya.

Sunardi mengungkap, Pemprov DKI sebelum membuka rute ke dua wilayah penyangga itu lebih dulu mengkoordinasikannya dengan pemda setempat. Sehingga, pemda kedua wilayah itu seharusnya sudah tahu rute mana saja yang perlu perbaikan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok optimistis layanan Transjakarta yang menjangkau ke kota penyangga bisa mengalihkan perilaku pengguna sepeda motor. Dengan tarif Rp 3.500, kata dia, banyak pengendara motor yang pasti berhitung ulang tentang pengeluarannya. Karena itu, tentunya dengan tarif murah bisa membuat pengendara motor untuk memilih naik bus yang lebih nyaman dan tidak capai di jalan.

Ahok melanjutkan, Pemprov DKI saat ini mulai memikirkan untuk memenuhi kebutuhan lahan parkir yang luas di wilayah perbatasan Jakarta. Dengan memiliki lahan parkir, diharapkan pengendara motor yang ingin melanjutkan perjalanan ke Ibu Kota menggunakan Transjakarta. Untuk memeriahkan tempat parkir, pihaknya juga menjamin adanya pedagang kaki lima (PKL) resmi yang menjajakan dagangannya di situ.

"Jadi, akan terjadi kantong parkiran ini juga bisa bagus untuk PKL-PKL. Sore, orang pulang bisa jualan makanan. Jadi, ini sistem ekonominya akan jalan. Rencana kami seperti itu," ucapnya.

Ahok juga mengajak Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) untuk bergabung dengan PT Transjakarta. Dia menuding keberadaan APTB saat ini menjadi biang kemacetan, lantaran suka menaikkan dan menurunkan penumpang seenaknya. "Makanya, saya katakan, APTB mana pun, kalau Anda enggak bisa bersaing dengan kami, kamu ikut kami saja deh supaya enggak bikin kacau. APTB suka naik-turunkan penumpang di lampu merah. Capek kita," ujarnya.   rep: Rizky Suryarandika/antara, ed: Erik Purnama Putra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement