Rabu 17 Feb 2016 18:00 WIB

Pemprov Ingin Habisi Metro Mini

Red:

JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta habis kesabaran menunggu janji pihak Metro Mini yang ingin terintegrasi di bawah manajemen PT Transjakarta. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku segera mendatangkan bus baru sebagai pengganti Metro Mini. Dia meminta para pemilik Metro Mini untuk beralih kepengurusan dengan gabung Transjakarta.

Ahok mengatakan, bus baru itu diharapkan beroperasi sekitar Juli atau Agustus untuk mengisi rute Metro Mini. Sehingga, ia yakin, nantinya Metro Mini akan kalah bersaing. Dia memastikan, jumlah bus tersebut akan mampu menggantikan peran Metro Mini di Ibu Kota.

Ahok mengaku jengkel melihat armada Metro Mini yang reyot masih saja beroperasi. Karena itu, ia ingin menghabisi operasi Metro Mini secara pelan-pelan. "Sebanyak mungkin saja, pokoknya kami nggak mau liat lagi Metro Mini-Metro Mini yang seperti ini. Buang ke laut atau jual, terserah dia," katanya di Balai Kota Jakarta, Selasa (16/2).

Terkait Kopaja, Ahok memberikan tenggat waktu hingga akhir tahun ini untuk melakukan perbaikan armada. Ahok merasa pihak Kopaja mampu melakukan peremajaan bus secara mandiri. Adapun mengenai angkutan kota (angkot) yang tergabung dalam Koperasi Wahana Kalpika (KWK), pihaknya sudah meminta terintegrasi dengan Transjakarta.

"Kopaja sama, dia minta sampe akhir tahun, dia akan terus lakukan peremajaan-peremajaan sendiri. Angkot KWK kami sampaikan ke mereka 70 persen sudah nggak layak. Makanya kami tawarkan ke mereka agar menjelma beli bus besar," ucapnya.

Ahok meyakini, pihak KWK mampu lebih terbuka untuk bergabung dengan Transjakarta. Apalagi, organisasi KWK lebih teratur dan tertata ketimbang Metro Mini. Karena itu, ia optimistis, angkot bisa cepat gabung dengan membeli bus sedang sebagai pengganti armada saat ini.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishubtrans) Andri Yansyah menyatakan, penggabungan Metro Mini dengan Transjakarta tidak mudah dilakukan. Persoalannya, kata dia, kepemilikan Metro Mini yang terpecah belah atau tidak dalam satu yayasan membuat mereka sulit mencapai kesepakatan. Karena itu, ia meragukan Metro Mini secara keseluruhan dapat bergabung dengan Transjakarta.

"Terus kepemilikannya juga ada yang satu orang punya satu, satu orang dua (bus)," kata Andri.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ruddin Akbar Lubis, mendukung rencana Pemprov DKI membeli bus baru untuk menggantikan fungsi Metro Mini. Dia berharap, transportasi di Ibu Kota bisa semakin baik dengan langkah terobosan kebijakan itu.

Ruddin menilai, perbaikan transportasi di Jakarta harus menjadi prioritas. Pasalnya, hingga kini Metro Mini kerap berulah di jalanan. Menurut dia, jumlah kasus kriminal dan kecelakaan yang kerap melibatkan Metro Mini tergolong tinggi.

"Yang dihapus itu angkutannya, yaitu jenis kendaraannya, bukan rutenya. Nanti rutenya tetap ada diganti dengan bus-bus Transjakarta," katanya.

Menurut Ruddin, permasalahn Metro Mini terbilang pelik, khususnya pada manajemennya. Dia pun mengakui tidak dapat menemukan solusi manajemen Metro Mini meski DPRD pernah memfasilitasi pertemuan. Sehingga, ia meminta supaya para pemilik Metro Mini lebih baik berupaya mandiri bergabung dengan Transjakarta.

"Silakan para pemilik Metro Mini bergabung membeli sejumlah bus besar milik Transjakarta. Ini memang perlu terobosan daripada bertahun-tahun tidak ada perbaikan," kata politikus Partai Golkar itu.

Ruddin menerangkan, rute Metro Mini yang tidak dapat dijangkau bus baru sebaiknya sekarang diisi bus Kopaja. Dengan begitu, proses peremajaan transportasi umum di Jakarta bisa lekas dimulai, tidak perlu menunggu pihak Metro Mini yang diinternalnya juga berselisih.

Razia Metro Mini

Aparat Polsek Metro Menteng menggelar razia preman di angkutan umum di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (16/2) sore WIB. Razia difokuskan di dalam bus Metro Mini, Kopaja, dan di sekitar hal te. Dari razia ini, polisi meng aman kan 35 orang yang diduga pre man.

Kanit Reserse Kriminal Umum Polsek Metro Menteng, AKP Ridwan mengatakan, 35 orang membawa sen jata tajam ditangkap petugas. Me nurut dia, semua orang itu saat ini te lah digiring ke Polsek Menteng untuk diperiksa lebih lanjut.

Ridwan mengatakan 35 orang ter sebut ditemukan membawa senjata tajam. Sedangkan beberapa orang lain nya juga ikut diamankan karena di duga memiliki motif untuk melaku kan aksi pencopetan di dalam ken daraan umum.

"Ada 35 orang yang membawa sajam, ada juga yang perkiraan kita memiliki motif melakukan aksi pen copetan, namun masih sedang kita dalami," ujar Ridwan.

Ridwan mengatakan jika razia ini bersifat mendadak. Dalam sebulan, pihaknya bisa melakukan tiga kali razia. Sedangkan waktunya bisa siang, sore, atau tengah malam.

Saat ditanya target razia tersebut, Ridwan mengatakan premanisme, jambret, copet, dan semua tindak kri mi nal umum lainnya. "Razia akan te rus berlanjut hingga beberapa hari ke depan dan sifatnya itu dadakan," ujar Ridwan.  c33,c30, ed: Erik Purnama Putra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement