Kamis 04 Feb 2016 13:00 WIB

PT KAI Jadi Operator LRT Jabodetabek

Red:

JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) akhirnya ditunjuk sebagai operator light rail transit (LRT) atau kereta ringan di Jabodetabek. Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan, keputusan itu diambil setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui agar kewenangan operator diserahkan ke PT KAI. Artinya, pemerintah tidak akan melakukan tender untuk operator LRT.

"Presiden telah menghendaki ditugaskan kepada PT KAI. Jadi, tidak usah dilelang karena bisa memakan waktu yang panjang," kata Jonan usai mengikuti rapat koordinasi LRT di Kemenetrian Koordinasi (Kemenko) Perekonomian, Jakarta, Rabu (3/2).

Jonan mengatakan, proyek LRT Jabodetabek yang merupakan pengembangan moda angkutan massal itu nantinya didanai pemerintah 100 persen. Dengan begitu, pemerintah dipastikan tidak akan melibatkan pihak swasta dalam pembangunan. Dia menjelaskan, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) proyek itu sudah ada di Kemenhub. "Proyek ini milik pemerintah," kata Jonan.

Proses groundbreaking proyek LRT sudah dilakukan Presiden Jokowi di dekat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 9 September 2015. Sayangnya, setelah proses pencanangan tiang pertama dikerjakan, hingga kini tidak ada lagi aktivitas pembangunan lanjutan.

Proyek LRT telah masuk dalam Perpres Nomor 98 Tahun 2015. Di Perpres ini disebutkan, penyelenggaraan LRT terintegrasi itu terdiri atas Lintas Pelayanan: (a) Lintas Pelayanan Cawang-Cibubur; (b) Lintas Pelayanan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas; (c) Lintas Pelayanan Cawang-Bekasi Timur; (d) Lintas Pelayanan Dukuh Atas-Palmerah-Senayan; (e) Lintas Pelayanan Cibubur-Bogor; dan (f) Lintas Pelayanan Palmerah-Bogor.

Melalui Perpres itu, pemerintah menunjuk PT Adhi Karya sebagai pelaksana proyek pembangunan LRT. Namun, pemerintah juga membentuk komite pengawas untuk memantau tugas yang diberikan kepada Adhi Karya.

Pengerjaan konstruksi prasarana LRT untuk jalur rel layang, stasiun, depo, power supply, dan jaringan telekomunikasi diharap rampung pada 2018.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, pembangunan LRT tidak dihentikan, hanya sedang menunggu trase kereta cepat Jakarta-Bandung. Ahok mengatakan, jika trase kereta cepat sudah jelas, pembangunan LRT bisa dilakukan.

Dia mengatakan, nantinya LRT bisa diintegrasikan dengan Mass Rapid Transit (MRT). Hanya, ia mencontohkan, LRT Rute Kelapa Gading-Pegangsaan-Kebayoran Lama memang menembus stasiun MRT. Dia khawatir, dalam rute tersebut pembangunan bisa terganggu.

"Kalau terlambat, kita ngalah saja trase digambar ulang berarti nanti sampe di Pulomas saja, tapi kan pendek. Dia mesti sampe ke Kebayoran kan, kita pengen liat motong MRT-nya bagaimana nih? Kalau dia pasang tiang dulu, nanti orang mau gali gimana?" kata Ahok kepada Republika, belum lama ini. rep: Debbie Sutrisno, c33, ed: Erik Purnama Putra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement