Ada saja sampah yang terbawa air di Sungai Ciliwung. Seperti, plastik bungkusan makanan dan minuman juga baju bekas, terlihat mengotori air sungai ini.
Untuk meminimalisasi sampah, Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Kota Bogor, Jawa Barat, menggelar Lomba Mulung Sampah Ciliwung ketujuh. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati hari jadi Bogor (HJB) ke-533. Tak kurang dari 3.000 warga dilibatkan dalam lomba ini.
"Kami ingin warga sekitar peduli akan kebersihan sungai," kata Koordinator Lomba Mulung Sampah Ciliwung, Muhammad Muslich, di Bogor, Rabu (27/5).
Lomba ini diselenggarakan atas kerja sama Pemerintah Kota Bogor. Pihaknya berharap, akan ada banyak sampah dikeluarkan dari Sungai Ciliwung.
Ia menjelaskan, kegiatan Lomba Mulung Sampah Ciliwung telah dimulai sejak 2009. Selama enam kali penyelenggaraan, ribuan warga Kota Bogor telah mengangkat sampah sebanyak 11.435 karung ukuran 25 Kg.
"Pada penyelenggaraan tahun 2014 lomba diikuti 1.978 orang warga yang mengangkat 2.089 karung berisi sampah organik dan nonorganik dari Sungai Ciliwung," katanya.
Penyelenggaraan Lomba Mulung Sampah Ciliwung mulai mendapatkan perhatian dari masyarakat dilihat dari grafik jumlah sampah yang terangkut dan partisipasi warga yang terlibat. Panitia, juri, dan seluruhh unsur masyarakat mendukung kegiatan ini.
Jumlah karung sampah yang terkumpul trennya menurun sejak 2012, tapi partisipasi masyarakat meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan ada perubahan volume sampah dan tingkat kesadaran masyarakat.
Dikatakannya, secara perlahan namun konsisten, KPC Bogor terus berupaya menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap Sungai Ciliwung. Meski, belum diikuti sepenuhnya oleh seluruh masyarakat yang tinggal di bantaran Ciliwung.
"Lomba ini telah menjadi momentum penting bagi Kota Bogor dan diharapkan dapat terus mendapat perhatian masyarakat luas," katanya.
Muslich menyebutkan, pada tahun kelima Lomba Mulung Sampah Ciliwung (2013) berhasil mencetak rekor MURI sebagai kegiatan lomba mulung sampah di sungai dengan jumlah peserta terbanyak. Kegiatan ini mendapat perhatian khusus bagi masyarakat sekitar karena mengandung unsur sosial yang tinggi.
Kegiatan lomba ini juga telah mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Bogor dengan menjadikannya satu rangkaian dalam peringatan HJB. Pemerintah Kota Bogor menginginkan kegiatan ini terus diselenggarakan.
Ciliwung merupakan sungai yang mengalir sepanjang kurang lebih 120 kilometer. Sungai ini dibentuk dari penyatuan aliran puluhan sungai kecil di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, Jawa Barat.
Sungai ini dinilainya memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah ekosistem DAS. Hal ini juga bisa menopang kehidupan masyarakat, baik di hulu maupun hilir. Air dan ikan yang ada di dalamnya dapat dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup masyarakat yang ada di sekitarnya.
Kegiatan Lomba Mulung Sampah Ciliwung resmi menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Bogor sejak 2012, sebagai salah satu rangkaian peringatan HJB. Tahun ini, kegiatan lomba mengangkat tema, "Hayu Urang Keroyokan Runtah Ciliwung." Diharapkan, kegiatan ini menjadi gerakan penyadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke Sungai Ciliwung dan memperhatikan kebersihan lingkungan serta menumbuhkan budaya gotong royong.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, komitmen pembangunan Bogor ke depan harus menjadi kota yang ramah lingkungan, menjadi model pembangunan yang melibatkan komunitas dan warga.
"Perubahan tidak hanya fisik, tetapi juga perubahan prilaku warganya," kata Bima. Salah satunya adalah perilaku untuk menjaga kebersihan di manapun, tak terkecuali Sungai Ciliwung dan sekitarnya.
Pemerintah Kota Bogor melibatkan komunitas dan masyarakat untuk bersama-sama membersihkan DAS Ciliwung. Tidak hanya untuk meringankan warga DKI Jakarta, kegiatan ini juga menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat yang ada di sekitar bantaran sungai, termasuk keindahan kota yang akan terjaga. n antara ed: erdy nasrul
Ikuti Whatsapp Channel Republika
