Selasa 06 Jan 2015 14:00 WIB

Ekspresikan Cerah ke Atas Kanvas

Red:

Tiga pelukis senior jebolan seni rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ), masing-masing Iwan Aswan, Sonny "Potern" Harsono, dan Wendi Bari tampil dalam satu pameran lukisan bersama. Kekompakan mereka dalam pameran diangkat dalam tema "Pleasure".

Tema tersebut diangkat yang kurang lebih berarti melakukan satu kegiatan rekreatif atau bisa juga bermakna bersenang-senang tanpa beban. Hanya, dalam pameran ini memperlihatkan bahwa kegiatan rekreatif dan bersenang-senang itu terwujud dalam bentuk tindakan bermakna recreate atau mencipta kembali.

Mereka mengekspresikan nilai-nilai 'cerah', hasil perenungan satu masa senggang, serta memberi makna baru pada sesuatu yang sebenarnya sudah pernah ada dalam wujud karya lukisan bermedium cat air. Ratusan lukisan cat air karya mereka dihadirkan dalam pameran ini selama dua pekan. Pameran berlangsung pada 18-30 Desember 2014 di Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Lukisan mereka menghadirkan gambar alam, bunga, laut dan perahu, serta matahari. Ada juga gambar kucing, penari, motor klasik, hingga aktivitas warga desa yang dipamerkan dalam bingkai kecil ukuran 21 x 30 cm dan bingkai besar ukuran 50 x 40 cm.

"Saya melukis sejak 1974. Saat itu, kelas dua SMA. Awalnya memakai cat minyak. Kemudian tahun 1980 kuliah di IKJ. Saya ingin belajar seni rupa dan ingin menjadi pelukis," kata Iwan Aswan, salah satu pelukis yang tidak sengaja ditemui saat pameran hari kedua berlangsung.

Iwan mengatakan, melukis menjadi media untuk mengekspresikan kenangan dalam sebuah kanvas. Karena itu, ia tidak mengalami kesulitan ketika melukis menggunakan cat air. Hanya butuh waktu satu atau dua jam, satu lukisan bisa diselesaikan.

"Saya melukis kalau melihat objek itu menarik. Misalnya, objeknya motor atau mobil antik. Saya seperti kembali ke masa lalu dan mengaplikasikannya ke masa kini. Semacam simbolisasi. Semua berakhir pada satu perjalanan," kata Iwan.

Iwan juga mengungkapkan, setiap satu lukisan cat air yang ia pamerkan hanya butuh modal sekitar Rp 600 ribu. Dana itu dipakai untuk membeli kain kanvas, peralatan cat air, serta bingkai seharga Rp 60 ribu - Rp 200 ribu.

Untuk mempersiapkan sebuah pameran, ia juga harus menyiapkan dana untuk keperluan lain, misalnya, transportasi mengangkut lukisan hingga ke lokasi pameran. "Satu lukisan kecil saya jual mulai Rp 5 juta - Rp 10 juta. Untuk lukisan yang besar seharga Rp 15 juta," ungkapnya.

Ratusan lukisan Iwan telah dipamerkan di dalam negeri. Di antaranya pameran bersama pelukis Belanda, Dirk Oeghoede (1983) dan Bert Hermens (1984). Ia juga ikut dalam pameran yang digelar di sejumlah kota di Tanah Air. "Setiap pameran lukisan, biasanya ada empat sampai lima lukisan yang laku. Nilainya ada yang Rp 5 juta atau Rp 7 juta untuk satu lukisan," kata Iwan yang biasa melukis menggunakan cat minyak.

Angka tersebut, kata dia, bukanlah yang tertinggi. Pada 1982-1984, Iwan pernah membuat dua lukisan yang ceritanya bersambung. Ketika dipamerkan pada 1997, lukisan berjudul "Imaji" itu dibeli senilai total Rp 55 juta.

"Dari hasil penjualan lukisan itu, saya membeli sebuah rumah melalui kredit di kawasan Sentul City, Bogor. Tiga tahun kemudian, Tuhan memberikan saya jalan. Lukisan saya dibeli dengan harga Rp 22 juta dan saya bisa melunasi pembayaran rumah tersebut. Alhamdulillah sekali," katanya

Iwan memang belum sepopuler pelukis lain yang karyanya sudah dihargai ratusan juta rupiah oleh kolektor lukisan. Namun, ia selalu percaya, jika seseorang mencintai pekerjaannya, akan selalu diberikan kemudahan dan kelapangan. "Kita tidak bisa berkecil hati. Apa pun profesi kita, harus kita cintai," ujarnya.

Ia juga menyadari penghasilan dari menjual lukisan tidak menentu. Karena itu, ayah dua putra ini mencari penghasilan lain. Ia mengajar seni lukis bagi anak-anak dan remaja. Ia kini punya jadwal mengajar paruh waktu di beberapa sekolah di Jakarta. "Lumayan, bisa membantu keuangan keluarga," kata Iwan. c04 ed: dewi mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement