Kamis 31 Jul 2014 21:00 WIB

Jalanan Jakarta lengang

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,

SENEN -- H 3 Idul Fitri 1435 Hijriyah, Rabu (30/7), sejumlah jalan protokol di DKI Jakarta lengang. Tidak terlihat antrean kendaraan pribadi maupun kendaraan umum di Jalan Jenderal Sudirman dan Thamrin, atau di Bunderan Hotel Indonesia.

Pemandangan serupa terlihat di Jalan Yos Sudarso, Pelumpang menuju Tanjung Priok. Pun di wilayah Cempaka Putih, Senen, dan Salemba terpantau lancar.

Sepinya sejumlah jalanan di Ibu Kota berimbas ke kendaraan umum seperti Kopaja dan Metro Mini yang juga sepi dari penumpang. Sepi banget, Ini udah dua jam narik baru dapat Rp 70 ribu, kata Berlin (40 tahun), sopir Kopaja 27 jurusan Senen-Kelapa Gading kepada Republika, Rabu (30/7).

Dikatakan berlin, pada H 1 dan H 2 lebaran, ia hanya mampu mendapat Rp 200 ribu. Padahal, ia bisa mendapatkan Rp 800 ribu hingga 1juta rupiah di hari-hari biasa. Soalnya yang naik kopaja 27 ini rata-rata orang kantoran. kan pada liburan,jadi sepi,"

di ujarnya. Jhon (32), sopir Metro Mini 07 jurusan Senen-Semper juga memiliki keluhan serupa. Saban hari ia mengaku biasa mendapatkan Rp 1,5 juta. Tapi pas Lebaran, cuma Rp 500 ribu.
Kemarin Rp 700 ribu, kata Jhon. 

Ia menduga, pendapatannya berkurang lantaran pekerja kantoran sedang libur Lebaran. Ini aja udah setengah hari baru Rp 200 ribu."

Operasi Ketupat Jaya Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menilang 5.051 kendaraan dalam Operasi Ketupat Jaya. Kasubdit BinGakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono, Rabu (30/7), men- gatakan, selain pengendara yang men- dapatkan sanksi tilang, 5.076 pengen- dara lainnya diberikan teguran atas pelanggaran ringan yang mereka lakukan. "Sepeda motor mendominasi jum lah pelanggar, ujar Hindarsono. 

Dari para pelanggar, Dirlantas Polda Metro Jaya menyita barang bukti berupa surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK).
Selain mereka yang terkena razia pelanggaran, Hindarsono mengatakan telah terjadi 53 kecelakaan lalu lintas sepanjang Operasi Ketupat Jaya. Dari 67 jumlah korban, enam di antaranya tewas, kata dia. 

Hindarsono menjelaskan, dalam program bersandi "Operasi Ketupat Jaya"
tersebut, jumlah korban tercatat mencapai 67 jiwa. "Meninggal dunia 6, luka berat 21, dan luka ringan 40," ujar dia.

Menurut Hindarsono, kerugian material akibat sejumlah kecelakaan tersebut ditaksir mencapai Rp 106.450.000. Selain soal kecelakaan, Hindarsono juga melaporkan, pihaknya menindak 1.127 kendaraan yang melakukan pelanggaraan di jalan raya.

Saat ini, petugas Polda Metro Jaya bersiaga mengamankan arus balik para pemudik usai Idul Fitri di kampung halaman. Sebanyak 7.226 petugas gabungan Polda Metro Jaya, TNI, PT Jasa Marga, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengamankan kegiatan Operasi Ketupat Jaya yang berlangsung sejak 22 Juli-6 Agustus 2014.

Tak mau kalah dengan kepolisian, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta menyatakan selalu dalam kon disi Siaga I sepanjang libur Lebaran. Kepala Dinas Damkar dan PB DKI Subedjo mengatakan, petugas pemadam kebakaran tetap Siaga I mengingat banyaknya rumah yang ditinggal penghuninya selama masa mudik Lebaran. 

Menurut dia, rumah-rumah yang di tinggal penghuninya selama libur Lebaran termasuk rawan kebakaran.
Karena itu, pihaknya selalu dalam posisi Siaga I. Saban hari, kata Subedjo, terdapat sekitar 600 hingga 700 personel damkar yang tetap siaga di lima wilayah Kota Jakarta. Selama libur Lebaran, para personel tersebut tidak diizinkan untuk mengambil cuti. (c82/c54/c62, ed:karta raharja ucu)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement