Rabu 12 Oct 2016 18:15 WIB

OJK Dukung Konversi Bank NTB

Red:

MATARAM — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan konversi Bank NTB konvensional menuju bank umum syariah (BUS) bisa terealisasi pada 2018 mendatang. Otoritas Jasa Keuangan pun mendukung rencana konversi ini

Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi menargetkan konversi sudah bisa dilakukan pada 2018 sesuai dengan perencanaan. "Bagus, sedang disiapkan, mudah-mudahan 2018 bisa terwujud menjadi Bank Umum Syariah NTB, insya Allah," ujar dia di kantor Pemprov NTB, Kota Mataram, NTB, pekan lalu.

Ia berharap, adanya peralihan sistem bank konvensional menjadi bank syariah tidak mengakibatkan adanya kontraproduktif dari publik. "Saya percaya bahwa sistem syariah itu lebih baik. Tetapi, operasionalisasinya tentu membutuhkan kemampuan dan sinergi manusia. Maka, disinilah NTB perlu mempersiapkan manusia yang baik dan SDM yang mumpuni sehingga keyakinan dan kenyataan sejalan," ungkapnya.

Asisten II Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi menyampaikan, Gubernur NTB berkeyakinan transformasi Bank NTB menjadi BUS merupakan hal yang lebih baik.

"Karena meyakini, maka Gubernur berkomitmen mendukung menuju syariah dan meminta OJK segera memfasilitasi. Jajaran Bank NTB siap untuk melakukan," ungkapnya.

Senada, Kepala Biro Ekonomi Pemprov NTB Manggaukan Raba mengatakan, permintaan Gubernur NTB harus segera ditindaklanjuti. Terkait sejumlah penolakan, ia katakan, sudah selesai dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. "Gubernur minta kepada Bank NTB untuk segera mengubah konvensional menajdi bank umum syariah. Karena ini sudah perintah, jangan dihambat-hambat lagi, percepat proses ini dan OJK mendukung," katanya menegaskan.

Sementara itu, Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK Ahmad Soekro Tratmono mengatakan, proses konversi bank konvensional menjadi BUS sudah diatur dalam peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan OJK. Dengan demikian, proses perizinannya nanti akan dilakukan di Jakarta, termasuk untuk Bank NTB yang berencana transformasi menjadi bank umum syariah.

Ia menilai, konversi Bank NTB menjadi BUS akan positif bagi perkembangan industri syariah ke depan. "Ini harus memberikan manfaat masyarakat bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi," kata dia di Mataram.

Disinggung mengenai kekhawatiran sejumlah pihak dengan wacana tersebut, ia enggan berspekulasi, mengingat konversi ini melalui sejumlah tahapan sebelum pada akhirnya diputuskan. "Ada beberapa tahapan. Pertama, tentunya menyiapkan sesuai dengan ketentuan yang diatur OJK, salah satunya semacam penyiapan legalitas, penyiapan infrastruktur, dan penyiapan SDM yang dilakukan Bank NTB," ujarnya.

Ia memaparkan, konversi menjadi bank umum syariah tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya SDM dan IT yang kuat. Selain itu, dukungan masyarakat ikut andil mendorong pertumbuhan perbankan syariah.

Direktur Utama PT Bank NTB Komari Subakir mengaku sedang mempersiapkan sejumlah hal terkait konversi Bank NTB menjadi bank umum syariah. "Tadi disampaikan Pak Gubernur (NTB), Bank NTB yang kinerjanya sudah bagus ini kalau dikonversi harus tetap bagus," ujar dia.

Ia menjelaskan, untuk menepis sejumlah kekhawatiran, pihaknya akan mempersiapkan secara maksimal proses peralihan status ini, termasuk dengan menggandeng konsultan.  "Ahlinya di situ, kemudian IT kami harus kerja sama dengan ahlinya. Kami siapkan biar saatnya nanti kami akan penuhi segala persyaratan," katanya.

Ia mengatakan, ada sekitar 15 item yang harus dipenuhi agar bisa menjadi bank umum syariah. Tetapi, ia membeberkan secara perinci item-item tersebut. Komari melanjutkan, dari setiap item, Bank NTB memberi prioritas lebih kepada item-item yang memiliki bobot risiko paling tinggi. "Ada 12 hingga 15 item yang akan kami penuhi secara bertahap. Maka konversi kita harus happy, jadi konversi dengan baik, bisnis tetap tumbuh," ungkapnya.

Pengamat ekonomi syariah Adiwarman Karim mengatakan, konversi Bank NTB akan menjadi magnet besar untuk menarik bank-bank lain konversi ke syariah. Apalagi, dengan kajian dan persiapan yang matang, tidak tertutup kemungkinan provinsi lain akan ikut.

Adiwarman menjelaskan, sejauh ini kajian potensi preferensi perilaku dan minat masyarakat NTB terhadap bank syariah telah selesai dilakukan. Selanjutnya akan dilakukan kajian yang sama untuk nasabah eksisting Bank NTB. Sementara, kajian yuridis spin off Bank NTB juga sudah diselesaikan.

Adiwarman menjelaskan, tahun ini Bank NTB masih dalam tahap persiapan dan diperkirakan pada 2017 sudah selesai dan siap untuk menyusul Bank Aceh. Dengan konversi dan spin off, maka dapat meningkatkan pertumbuhan industri keuangan syariah di tengah perlambatan ekonomi global.     rep: Muhammad Nursyamsi, ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement