Selasa 09 Aug 2016 17:00 WIB

Jepang Tingkatkan Fasilitas Halal

Red:

TOKYO — Pemerintah Jepang terus meningkatkan fasilitas yang ramah bagi wisatawan Muslim melihat tingginya kunjungan ke negara tersebut. Fasilitas itu, seperti makanan berstandar halal ataupun menyediakan tempat shalat di restoran, tempat wisata, pusat perbelanjaan, dan bandara.

Japan Halal Tour Center (JHTC) Indonesia pun menerima undangan dari Ryomo Muslim Inbound Development Council (Majelis Muslim) selama sepekan sejak 6 Agustus 2016. Kunjungan ini dipusatkan di restoran, hotel, dan sejumlah tempat wisata di Kota Tokyo, Sano, dan Nikko.

President Japan Halal Tour Center (JHTC) Ahmad Husaini mengatakan, tujuan kunjungan rombongan JHTC Indonesia ke Jepang, tepatnya di Tokyo, Sano City, dan Nikko City, untuk memastikan kesiapan industri pariwisata halal. Terutama yang saat ini menjadi konsentrasi bagi sejumlah kalangan pengusaha ataupun pemerintah setempat.

Pemerintah Kota Sano pun sudah menjalin kerja sama dengan JHTC. Menurut Ahmad, ada tiga kerja sama yang dijalin. Pertama, sertifikasi halal, kedua, pertukaran wisatawan, dan ketiga, pertukaran informasi dan pengetahuan. "Dengan ketiga kerja sama ini, diharapkan bagi wisatawan Muslim di Indonesia bisa mengetahui fasilitas wisata yang sudah dijamin halal," ujar Husaini berdasarkan rilis yang diterima Republika, Senin (8/8).

Menurutnya, standar fasilitas halal di Jepang minimal harus memenuhi dua hal, yakni makanan dan fasilitas ibadah, seperti di restoran, hotel, dan tempat-tempat umum. JHTC melihat ketersediaan fasilitas shalat di Restoran Wakaba (menu shushi) di Sano, Asakusa Sushi Ken (menu sushi) di Taito, dan Sano Premium Outlets di Sano. Selain mengunjungi restoran halal di tiga kota, rombongan JHTC juga mengunjungi Masjid Tokyo Cami' atau Islamic Center di Tokyo, Muslim Community di Taito, serta beberapa destinasi wisata lainnya.

Dalam sebuah penelitian yang dikutip JHTC, tercatat sebanyak 2.000 orang wisatawan asal Indonesia yang berkunjung ke Kota Sano selama satu tahun. Jumlah ini dipastikan terus meningkat karena kota ini terus menyediakan fasilitas halal bagi wisatawan Muslim.

Tokoh agama Islam di Sano, Zakaria, membenarkan bila jumlah umat Islam baik warga asli maupun pendatang terus bertambah setiap tahun. "Saat ini, kami dari Komunitas Muslim Sano baru saja membeli bangunan yang akan kami ubah menjadi masjid. Insya Allah, akan kami operasikan bulan September nanti," ujar Zakaria, pria kelahiran Solo dan menikah dengan orang Jepang.

Ketua Japan Halal Foundation, Mohamed Nazeer, terus memantau restoran yang sudah menerapkan standar halal serta selalu mengomunikasikan kepada kalangan pemilik restoran yang ingin mendapatkan sertifikasi halal. Nazeer yang asal Sri Lanka menyatakan salah satu kawasan yang berbenah untuk memperbanyak tempat penjualan makanan halal ialah Taito Ward. Kawasan ini meliputi distrik Asakusa dan Ueno. Di wilayah tersebut saat ini sudah ada 17 restoran bersertifikat halal.

Daito Ward of Tokyo Tourism Manager Hirabayashi mengatakan, restoran di daerah tersebut menyediakan menu makanan yang bisa dinikmati wisatawan Muslim selama berkunjung ke Taito. "Kami pastikan, menu yang disajikan sudah berstandar halal sehingga wisatawan Muslim tidak perlu waswas atau khawatir," ujarnya ketika menerima Tim JHTC di Restoran Wagyu Halal Yakiniku Panga, pekan lalu.

Sebelumnya Menteri Pariwisata (Menpar) Arif Yahya sempat berpesan untuk meningkatkan kerja sama pariwisata dengan saling mempromosikan tujuan wisata kedua belah pihak. Selain populasi Muslim yang besar, Indonesia memiliki destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi, termasuk oleh wisatawan Jepang.     ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement