Senin 09 Nov 2015 13:00 WIB

Prof Laurent Marliere BENAHI STRATEGI MARKETING INDUSTRI HALAL

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Prof Laurent Marliere BENAHI STRATEGI MARKETING INDUSTRI HALAL

Industri halal menjadi magnet luar biasa dalam beberapa dekade terakhir. Menurut Prof Laurent Marliere, ekonomi Islam saat ini telah menjadi bagian hidup dari ekonomi dunia. Ekonomi Islam membentang untuk segala penjuru kawasan dunia Islam dan melintasi lintas negara-negara. 

Industri halal meliputi makanan, fashion, pariwisata, hingga farmasi. Peluangnya terus meningkat. Industri makanan halal dunia mencapai 1,3 triliun dolar AS pada 2014. Total ini diperkirakan melonjak pada 2020 hingga 1,56 triliun dolar AS. Ada 40 juta Muslim di Eropa dan lebih banyak Muslim di luar kawasan itu. \"Tetapi, sayangnya memang mereka belum menjadi pemain sepenuhnya,\" kata CEO ISFIN, sebuah LSM Marekting Halal yang berbasis di London, Inggris, ditemui wartawan Republika, Nashih Nashrullah, pada sela-sela World Islamic Economic Forum ke-11 di Kuala Lumpur, Malaysia. Berikut petikan wawancaranya:

Mengapa Anda tertarik dengan marketing industri halal? 

Saya lebih melihat kepada peluang pasar. Industri halal dengan beragam variannnya, meliputi keuangan, makanan, fashion, pariwisata, dan lainnya, sangat potensial. Ini setidaknya dengan 1,7 miliar juta jiwa populasi Muslim di seluruh dunia. Dan, jumlah tersebut lebih banyak didominasi di luar negara-negara Timur Tengah itu sendiri. Ini adalah pasar. Ketertarikan saya untuk terjun di dunia marketing industri halal didorong pula fakta bahwa kerap kali Muslim di berbagai belahan dunia itu justru tak mampu mendapatkan apa yang mereka butuhkan. 

Lantas, bagaimana Anda meman?

dang prospek ekonomi Islam itu? 

Dalam pengamatan saya sebagai `orang luar\', struktur, organisasi, standar, dan instrumen dalam ekonomi Islam semua sangat baru. Karena itu, diperlukan pengembangan yang terstruktur agar maksimal. Organisasi internasional global, seperti IMF atau Bank Dunia, baru-baru ini mulai melihat serius. Selama ini, mereka hanya melihat bahwa ekonomi Islam itu terbatas pada segmen perbankan dan keuangan Islam. Padahal, itu hanya sebagian kecil.

Respons pasar global terhadap ekonomi syariah sangat positif dan cenderung menguat. Banyak dari korporasi dan negara non-Muslim yang menginisiasi peluncuran produk- produk ekonomi syariah sebagai sistem keuangan yang berbasis etika atau regulasi-regulasi pendukung, seperti sukuk yang asetnya mencapai 16 persen dari total aset keuangan syariah tahun lalu. 

Artinya, Anda memandang ekonomi Islam bisa bersaing dengan ekonomi konvensional?

Ekonomi Islam adalah bagian hidup dari ekonomi dunia. Ekonomi Islam membentang untuk segala penjuru kawasan dunia Islam dan melintasi lintas negara-negara. Industri halal meliputi makanan, fashion, pariwisata, hingga farmasi. Peluangnya meningkat. 

Industri makanan halal dunia mencapai 1,3 triliun dolar AS pada 2014. Total ini diperkirakan melonjak pada 2020 hingga 1,56 triliun dolar AS. Ada 40 juta Muslim di Eropa dan lebih banyak Muslim di luar kawasan itu, tetapi sayangnya memang mereka belum menjadi pemain sepenuhnya. 

Kita lihat, pemasok industri halal terbesar nyatanya justru berada di Barat, Brasil, salah satunya. Tetapi, suka atau tidak suka, ekonomi Islam merupakan fenomena global. Konsumsi umat Islam mesti dipandang sebagai sebuah peluang pragmatis oleh para pelaku usaha ketimbang sentimen agama. 

Apa yang perlu dibenahi menurut Anda?

Pertama, tentu strategi pemasaran dan promosi. Tanpa struktur marketing yang kuat dan topangan instrumen bidang pengawas maka industri halal yang akan berkembang hanya akan menjadi `halaloween\' ketimbang `halalwood\'. Memang ada upaya marketing dan promis, tetapi dalam pengamatan saya, masih bersifat sporadis dan periodik. 

Ini adalah ibarat halaman kosong yang masih perlu ditulis. Jika kita ingin menghindari bahwa industri halal tampak tak maksimal, kita sebagai pelaku ekonomi Islam perlu bersaing di pasar umum. 

Dengan analogi, tim sepak bola terbaik dari Kuala Lumpur atau Dubai akan menemukannya sulit untuk mengalahkan klub dari liga utama Eropa karena mereka tidak menantang pemain terbaik. Industri ini harus memiliki ambisi untuk menantang cr?me de la cr?me dengan kekhususan sendiri.

Artinya, strategi pemasaran itu sebenarnya saling terkait dan ter?

integrasi?

Antara ekonomi dan keuangan saling terkait tentunya. Mereka harus menyelesaikan setiap lainnya. Ekonomi Islam adalah tubuh dan keuangan Islam adalah darah yang mengairi tubuh. Jika kita ingin menghindari bentrokan dari dunia konvensional, kita perlu bekerja untuk membuat Islam membiayai bagian dari ekonomi Islam dan tidak sebaliknya. 

Tantangan ekonomi Islam adalah menawarkan proposal nilai yang berbicara kepada berbagai segmen konsumen. Tidak semua konsumen ingin membeli agama dalam setiap produk. Mereka mungkin mencari etika, nilai-nilai, atau gaya hidup. 

Wisata halal dan liburan keluarga berkumpul, makanan halal dan makanan organik menyatu, keuangan Islam dan keuangan etika bertemu, kepatuhan syariah dan tata kelola perusahaan dan pengembangan halal berkelanjutan saling bertemu di satu titik. 

Saya mengapresiasi World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-11. Per?

temuan ini merekomendasikan agar perbankan Islam mendukung pe?

ngembangan UMKM. Ini sangatlah penting. Internasional Finance Coor?

poration (IFC) menyebutkan UMKM belum terlayani maksimal oleh per?

bankan syariah. Sebanyak 35 persen UMKM di Timur Tengah dan Afrika Utara tak tersentuh oleh perbankan. 

Bahkan, ada selisih pembiayaan yang signifikan untuk sektor ini dari perbankan syariah, yaitu sekitar 13 miliar dolar AS. 

Apakah peluncuran buku Islamica: 

500 adalah upaya mempromosikan ekonomi Islam? 

Islamica 500: Mengidentifikasi Pemimpin Global Industri Halal ini diperlukan untuk menunjukkan ke pemimpinan untuk mendorong lahirnya industri alternatif yang ko?

koh dan menjanjikan. Elite ini akan bertindak sebagai simbol dan daya tarik industri. The Islamica 500 adalah alat independen untuk menilai dinamika ekonomi Islam. 

Pemimpin global yang diakui di Islamica 500 saksi berbagai profil dan industri menunjukkan keragaman prestasi yang dibuat pada skala global, melampaui jenis kelamin, usia, kebangsaan, agama, dan sektor. 

Dari penguasa dengan visi pe?

mikiran global untuk profesional yang bekerja keras dengan prestasi. Islamica 500 adalah jendela unik dari hal terbaik yang ditawarkan ekonomi Islam. 

The Islamica 500 adalah sumber independen yang unik informasi untuk terhubung dengan para pemimpin global ekonomi Islam. Setiap tahun isi dari buku tersebut direvisi dan diperbarui oleh editorial tim mencari prestasi paling inovatif dan substansial dalam ekonomi Islam dan industri halal.

Dalam konteks, konflik yang melanda sebagian dunia Islam, Anda tetap optimistis dengan ekonomi Islam? 

Saya yakin, pertumbuhan ekonomi dapat melayani perdamaian. Terlihat pada perspektif global, dunia Islam sering identik kekacauan dan konflik. 

Setelah konflik berakhir pada akhir Perang Dunia II, beberapa orang Eropa mengerti bahwa jalan ke depan adalah untuk menciptakan sebuah ekonomi umum. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement