Senin 31 Aug 2015 14:00 WIB

Slaven Bilic Banggakan Strategi Parkir Bus

Red:

LIVERPOOL — Pelatih West Ham United Slaven Bilic senang dengan kemenangan timnya saat bertandang ke markas Liverpool di Stadion Anfield, Ahad (30/8). Bilic pun tak segan mengungkap rahasia sukses di balik ketangguhan timnya. "Kami melakukan strategi parkir bus. Kami menampilkan pertahanan yang luar biasa ketika tidak memegang bola," kata Bilic seperti dilansir Sportmole, Ahad (30/8).

Meski, strategi parkir bus kerap mendapat cibiran. Hal ini karena strategi tersebut dinilai oportunis dan tidak menyajikan permainan atraktif. Hal ini terlihat dari statistik hasil pertandingan. Selama 90 menit the Hammers hanya mampu menguasai bola sebanyak 37 persen. Sedangkan, Liverpool menguasai bola sebanyak 63 persen.

Meski begitu, Bilic tidak malu mengakui efektivitas strateginya. Menurut Bilic, parkir bus sukses membawa West Ham menang atas tim yang di atas kertas jauh lebih kuat. Memang strategi parkir bus ala Bilic tidak sekadar mengumpulkan sebagian besar pemain di jantung pertahanan. Sebab, Bilic juga mengombinasikan strategi itu dengan serangan balik yang cepat dan masif. Terbukti selama jalannya pertandingan West Ham berhasil melakukan 12 tembakan ke gawang Liverpool. Tiga di antaranya berbuah gol lewat kaki Manuel Lanzini, Mark Noble, dan Diafra Sakho.

"Kami bermain bagus dan memulai laga dengan baik. Kami mampu mengorganisasi permainan dan memiliki tujuan yang pasti. Para pemain bekerja dengan sempurna lewat pergerakan, konsentrasi, dan penguasaan bola yang berada di level tertinggi," ujar Bilic.

Manajer Liverpool Brendan Rodgers merasa sangat kecewa setelah timnya dipermalukan West Ham United di kandang sendiri. Rodgers mengatakan gol cepat Manuel Lanzini pada menit ketiga membuat permainan anak asuhnya berantakan. Sebab, West Ham makin percaya diri dan bisa merapatkan pertahanan untuk mempertahankan keunggulan.

"Kami harus mengatur ulang permainan kami. Itu sulit diterima. Tiba-tiba kami harus melawan itu," kata Rodgers di laman resmi klub.

Sebenarnya, kata dia, para penggawa the Reds cukup percaya diri dapat meraih poin penuh di Anfield. Hanya, gol cepat Lanzini membuat Liverpool tak bermain tenang. Saat masih berusaha menemukan irama, Philippe Coutinho dan kawan-kawan justru kembali kebobolan pada menit ke-29 oleh Mark Noble.

"Kami terkejut dengan gol kedua dan membuat kami tertekan. Tiba-tiba kami berada dalam kendali permainan lawan," ungkap Rodgers.

Mental anak asuh Rodgers kian anjlok saat Coutinho dikeluarkan pada menit ke-52. Playmaker asal Brasil ini diusir keluar lapangan oleh wasit Kevin Friend karena menerima kartu kuning kedua. Rodgers menilai keputusan Friend itu terlalu berlebihan dan sangat kejam. Sebab, gara-gara itu timnya  sulit untuk bangkit. Dia juga menilai keputusan wasit mengusir anak asuhnya pada menit ke-53 saat timnya tertinggal 0-2 merupakan tindakan yang kurang tepat.

"Saya tidak mengerti mengapa Philippe mendapatkan kartu merah. Kamu bisa melihat kakinya tidak menyentuh pemain lawan. Itu sangat kejam," kata Rodger, seperti dilansir Sky Sports, Ahad (30/8).

West Ham akhirnya memantapkan kemenangan lewat gol Diafro Sakho pada injury time laga, meskipun juga telah bermain dengan 10 orang sejak Noble dikeluarkan pada menit ke-78. "Secara keseluruhan, inilah permainan kami. Saya benar-benar kecewa sejak awal pertandingan," kata Rodgers

Meski begitu, kekalahan dari West Ham akan menjadi cambuk untuk lebih bekerja keras lagi.  Rodgers juga bakal mengevaluasi kekalahan menyakitkan di Anfield tersebut, dengan harapan tidak terulangi lagi laga mengecewakan tersebut. Dia percaya setiap pemain Liverpool memiliki tekad yang keras untuk meraih hasil lebih baik pada laga selanjutnya. rep: Ali Mansur c17 ed:

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement