ROMA — Skor imbang 1-1 menjadi hasil akhir partai bergengsi antara AS Roma melawan Juventus, di Stadion Olimpico, Roma, Selasa (3/3) dini hari WIB. Gol sepakan Carlos Tevez pada babak kedua mampu dibalas oleh gelandang Roma, Seydou Keita.
Terkait raihan satu poin ini, juru taktik dari kedua kesebelasan mengaku tidak puas. Rasa ketidakpuasan terbesar hinggap di kubu Roma. Maklum, dengan hasil ini Roma gagal memotong jarak sekaligus membalas dendamnya terhadap Juventus.
Pelatih Roma, Rudi Garcia, menilai timnya gagal memanfaatkan momentum untuk mencari gol tambahan pada menit-menit akhir laga. Padahal, saat itu, tim berjuluk I Giallorossi itu terus melancarkan tekanan ke pertahanan Juve. Ia pun menyoroti minimnya kreasi serangan dari lini depan tim serigala tersebut.
"Kami tidak mampu mencetak gol kedua di saat kami seharusnya mendapatkannya pada menit-menit terakhir babak kedua," kata Garcia kepada Sky Sport, dikutip Football Italia.
Di lain pihak, pelatih Bianconeri, Massimiliano Allegri, merasakan hal yang sama. Ia pun mengaku kecewa dengan skor 1-1 ini.
Kekecewaan ini bukan lantaran Juve gagal memperlebar jarak dengan pesaingnya tersebut. Melainkan karena tim berkostum hitam putih itu bermain buruk pada 20 menit akhir pertandingan. Padahal, saat itu Juve tengah memimpin dan unggul jumlah pemain.
"Kami butuh memperbaiki diri, kami sering kehilangan ketajaman dan fokus bermain kami," ujar Allegri tentang performa timnya.
Jika berkaca pada statistik, pesan dari eks pelatih AC Milan ini tidak berlebihan. Pasalnya, meski mengakhiri laga dengan keunggulan jumlah pemain, Carlos Tevez dkk kalah dominan dibanding Roma.
Dalam hal penguasaan bola, Bianconeri hanya mendapat jatah 42 persen, sisanya 58 persen milik tuan rumah. Begitu juga dengan tembakan ke gawang.
Walau sama-sama melepaskan 11 kali percobaan, setidaknya Roma memiliki tiga tembakan tepat sasaran, berbanding hanya satu milik Juve. Allegri mengharapkan pada laga-laga selanjutnya si Nyonya Tua bisa bermain lebih efektif dan mengontrol pertandingan.
Berbeda dengan Allegri, gelandang Juventus, Claudio Marchisio, justru menilai timnya telah menunjukkan kinerja yang baik karena mampu meraih poin di markas lawan.
Namun, jika melihat keseluruhan jalannya laga, ada sedikit penyesalan yang ia rasakan. Pasalnya, lanjut dia, permainan tim berjuluk Bianconeri tersebut sedikit menurun di penghujung pertandingan. Padahal, pada babak kedua Roma harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Vasilis Torosidis mendapat kartu merah.
"Jika melihat hasilnya, ini penting karena Juve mendapat poin saat melakukan laga away ke markas tim peringkat dua. Namun, jika melihat bagaimana laga berjalan, terutama di babak kedua, ada penyesalan," ungkap gelandang berusia 29 tahun ini.
Untuk itu, ia meminta kepada semua rekan-rekannya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pada laga-laga selanjutnya, kata dia, the Old Lady, julukan lain Juve, harus konsisten menjaga ritme hingga akhir pertandingan.
Pada kesempatan yang sama, Marchisio pun mengomentari perannya saat laga melawan Roma. Di mana ia memainkan pos gelandang bertahan sekaligus playmaker yang biasa diisi oleh Andrea Pirlo.
"Kami tidak dapat dibandingkan. Cara main kami berbeda. Seluruh dunia tahu apa yang dapat Andrea berikan," ujarnya.
Meski beberapa kalangan menilai kapten ketiga Juventus ini belum bisa mengisi peran Pirlo, ia tak mau ambil pusing. Hal yang terpenting, menurutnya, adalah tetap memberikan yang terbaik untuk Juve dan konsisten bermain dengan karakter sendiri.
Dengan hasil ini, jarak antara kedua tim tidak berubah. Juventus tetap unggul sembilan poin atas Roma. Secara total, masih ada 13 laga tersisa hingga akhir musim di Liga Italia Seri A. ed: Abdullah Sammy
Fakta Angka:
4 — AS Roma mencatatkan rekor mendapat empat kartu merah dalam empat pertemuan terakhir mereka kontra Juventus.
1 — Carlos Tevez mencetak gol pertama lewat sepakan bebas di Seri A.
6 — Roma mencatat rekor baru yakni enam hasil imbang beruntun di kandang sendiri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
