Selasa 22 Jul 2014 14:00 WIB

Kamis, Comal Bisa Dilintasi

Red:

JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum mengupayakan Jembatan Comal di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dapat dilintasi kembali oleh para pemudik pada Kamis (24/7). "Diusahakan dapat dibuka hari Kamis (24/7)," kata Menteri PU Djoko Kirmanto, di Jakarta, Senin (21/7).

Menurut Djoko, permasalahan amblesnya Jembatan Comal adalah air yang menggerus jembatan kemudian mengakibatkan bergeraknya fondasi sehingga struktur jembatan menjadi agak turun. Pemerintah bergerak cepat untuk melakukan perbaikan dengan menutup total Jembatan Comal dan bagian utara jembatan tersebut. Bagian utara jembatan dinilai dalam kondisi parah, sedangkan bagian selatan diharapkan dapat difungsikan secepatnya.

"Kami akan membuka bila ada jaminan dari segi teknis bahwa jembatan itu telah aman dilewati," ujar Djoko menegaskan.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto menyatakan, bila perbaikan Comal telah selesai, kendaraan yang akan melintasi jembatan tersebut akan dibatasi. Namun, bila terjadi lagi perubahan penurunan tanah, arus lalu lintas akan disetop dan Kementerian PU akan membentuk tim yang bertugas memantau kondisi jembatan setiap hari.

Jembatan Comal yang memiliki panjang 120 meter dan lebar 2x6 meter ambles sejak Kamis (17/7) malam. Jembatan yang dibangun pada 2003 (arah menuju Jakarta) dan 1989 (arah menuju Semarang) itu ditargetkan bisa diperbaiki selama lima hari kerja. Akibat ditutupnya Jembatan Comal, jalur lalu lintas dari Jakarta ke Semarang dan sebaliknya lumpuh. Lalu lintas yang biasa melintasi lokasi tersebut harus dialihkan ke jalur alternatif.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah Urip Sihabudin menegaskan, petugas terus berupaya mengoptimalkan penggunaan jalur-jalur alternatif terkait dengan perbaikan Jembatan Comal. Jalur alternatif diandalkan untuk mencegah kemacetan lalu lintas selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2014.

Urip menjelaskan, jalur-jalur alternatif disediakan hanya untuk motor dan mobil pribadi, sedangkan kendaraan berukuran besar, seperti bus dan truk, diarahkan ke jalur selatan. "Diharapkan pengemudi bus dan truk mematuhi arahan dari petugas dengan tidak melewati jalur alternatif di pantura guna menghindari kemacetan yang lebih parah," ujarnya.

Tujuh jalur alternatif yang dapat dilalui para pengguna jalan itu adalah Jalur I Asemdoyong-Tegalmlati, Jalur II Tegalmlati-Jatiredjo, Jalur III Prompong-Ambo Kulon, Jalur IV Ambo Wetan-Pasar Uli, Jalur V Pos Sipait-Pospam Comal, Jalur VI Pospam Comal-Ujunggede, Jalur VII Ujunggede-Banjardawa.

Urip melanjutkan, mulai H-7 hingga H+7 Lebaran 2014, jajaran Dishubkominfo Jateng bersama Organisasi Amatir Radio Indonesia, Radio Antarpenduduk Indonesian, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mendirikan posko Lebaran di sejumlah titik.

Petugas Dishubkominfo Jateng yang bertugas di posko Lebaran bertugas memantau, melaporkan, dan menganalisis terkait dengan kondisi di lapangan. "Fokus ketiga tugas tersebut pada kondisi lalu lintas, seperti kemacetan, kecelakaan, dan terkait dengan angkutan, seperti ketersediaan moda, tarif, pelayanan, serta antarmoda di pelabuhan, bandara, dan stasiun," katanya.

Di Jakarta, lonjakan pemudik sudah terlihat di Terminal Kaliders dan Kampung Rambutan. Pengelola Terminal Bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) Kalideres, Jakarta Barat, mencatat terjadi lonjakan jumlah penumpang pada H-8 atau Ahad (20/7) sebanyak 3.600 orang atau meningkat sebesar 20 persen dibandingkan hari biasa.

"Sebanyak 353 armada bus yang berangkat dari Terminal AKAP Kalideres," kata Kepala Terminal AKAP Kalideres Djoko Sukarno di Jakarta, Senin (21/7).

Djoko menyebutkan, lonjakan jumlah penumpang mulai terjadi pada Jumat (18/7) yang mencapai 1.115 orang dengan 238 armada bus, sedangkan Sabtu (19/7) tercatat 1.700 orang yang menggunakan 281 armada. Pada hari biasa, jumlah penumpang bus yang berangkat dari Kalideres berkisar antara 900 hingga 1.000 orang per hari. Djoko menambahkan, prediksi puncak lonjakan pemudik di Kalideres terjadi pada H-3 dan H-2 (Jumat-Sabtu/25-26 Juli) dengan kisaran 10 ribu orang penumpang.

Berdasarkan data angkutan Lebaran di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, peningkatan jumlah pemudik mulai terlihat sejak Ahad (20/7). Dari 492 bus reguler yang tersedia, sebagian telah membawa 3.937 penumpang ke tempat tujuan. Jumlah ini menunjukkan kenaikan jumlah penumpang lantaran pada H-8 Hari Raya Idul Fitri 2013, penumpang dari terminal ini tercatat 1.205 orang.

Guna mengantisipasi lonjakan penumpang, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur sudah menyediakan bus tambahan, bus reguler, dan pariwisata untuk pemudik. "Total semuanya di seluruh Jakarta ada 8.300 bus," ujar Kasudin Perhubungan Jakarta Timur Benhard Hutajulu.rep:aldian wahyu ramadhan/bowo pribadi/antara ed: eh ismail

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement