Selasa 16 Sep 2014 16:00 WIB

Cak Imin: PKB Siap Rangkul Ahok

Red:

JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku siap merangkul Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mundur dari Partai Gerindra. Kendati demikian, Cak Imin menyerahkan sepenuhnya keputusan politik itu kepada Ahok, apakah mau bergabung dengan PKB atau tidak.

"Intinya PKB 'welcome',"  katanya setelah menutup Gerakan Penanggulangan Pengangguran Nasional 2014 yang bertema "Kreativitas Wirausaha Muda Untuk Indonesia Mandiri" di gedung Lawang Sewu, Semarang, Senin (15/9).

Ahok resmi mengajukan surat pengunduran diri kepada DPP Gerindra di Jakarta yang suratnya diterima oleh Sekretariat DPP Partai Gerindra pada Rabu (10/9) pukul 12.20 WIB. Pengunduran diri Ahok tersebut didasarkan pada alasan perbedaan pendapatnya terkait Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) yang saat ini masih menjadi perdebatan di DPR RI. Ahok berpandangan bahwa pilkada seharusnya dilakukan secara langsung, sedangkan Partai Gerindra mengusulkan sistem pilkada melalui DPRD.

Wakil Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menerima pengunduran diri Ahok dengan lapang dada. Dia tidak akan meminta Ahok untuk meminta maaf pada partai. Menurutnya, Ahok sudah meminta maaf secara pribadi kepadanya. "Saya baru tahu perasaan Ahok mengenai RUU Pilkada baru Selasa lalu, itu pun lewat media. Setahu saya, tidak ada masalah lain antara Ahok dengan Gerindra," tutur Hashim dalam konferensi pers di bilangan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (15/9).

Ia menambahkan, Partai Gerindra bukanlah partai pertama yang ditinggalkan Ahok. Sebelumnya, Ahok merupakan politisi Partai Golkar. Menurutnya, Ahok tidak mungkin menjadi wakil gubernur seperti sekarang tanpa Gerindra.

Menurut Hashim, Partai Gerindra mempunyai andil yang cukup besar dengan kesuksesan Ahok yang kini menjabat wakil gubernur DKI Jakarta. Karena, tuturnya, Ahok hanya bisa mengajukan diri dengan partai politik. Apalagi, menurutnya, Ahok sendiri yang meminta dan menawarkan diri pada Gerindra sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pemilukada 2012 lalu.

Bahkan, menurutnya, Joko Widodo (Jokowi) juga tidak menyetujui pencalonan Ahok saat itu. "Satu-satunya partai yang mengusung Ahok saat itu adalah Gerindra," katanya menambahkan.

rep:c73/antara ed: muhammad fakhruddin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement