Selasa 15 Jul 2014 13:00 WIB

Koalisi Merah Putih Hingga Lima Tahun

Red:
Koalisi Merah Putih
Koalisi Merah Putih

JAKARTA - Tujuh partai politik yang tergabung dalam koalisi Merah Putih menandatangani kesepakatan bersama, Senin (14/7). Partai pendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu sepakat menjaga koalisi secara permanen.

Partai politik yang menandatangani kesepakatan koalisi permanen, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Demokrat. Enam dari tujuh partai tersebut memiliki perwakilan di DPR periode 2014-2019 dengan penguasaan 353 kursi atau 63 persen dari total kursi di parlemen.

Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yakin Koalisi Merah Putih akan solid selama lima tahun ke depan atau hingga Pemilihan Umum 2019. "Kita bertekad dan berkomitmen untuk melakukan tiga hal besar selama lima tahun mendatang," kata dia.

Pertama, menjaga empat pilar yang menjadi komitmen bangsa Indonesia yakni Pancasila, NKRI, UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika. Kedua, fungsi pengawasan, bugdeting, dan legislasi oleh parlemen harus berjalan dengan baik dalam sistem presidensial.

Ketiga, Hatta menyatakan, Koalisi Merah Putih akan memastikan capaian pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tidak boleh mundur. "Kita harus pastikan pemerintah ke depan prorakyat dan menyejahterakan rakyat," kata dia.

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, koalisi ini bukan hanya untuk memenangkan Pilpres 2014. Namun, kata dia, untuk menjaga sebuah kesepakatan bersama guna mempertahankan nilai-nilai Pancasila di Tanah Air, khususnya di parlemen.

Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi menyatakan, pembahasan kebijakan kerap mengalami banyak pertentangan sehingga menghabiskan banyak waktu dan tidak efisien. "Dengan koalisi seperti ini, kami memastikan pemerintahan berjalan efisien," ujar dia.

Presiden PKS Anis Matta mengharapkan penandatanganan deklarasi Koalisi Merah Putih permanen ini akan membawa negara ke arah yang lebih baik. Sedangkan, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali meyakini koalisi permanen ini akan mampu membawa bangsa dan rakyat lebih sejahtera, adil, makmur di masa mendatang.

Ketua Umum PBB MS Kaban menyatakan, Koalisi Merah Putih merepresentasikan pembangunan negara secara bersama-sama. Nachrowi Ramli yang menjadi perwakilan Partai Demokrat menilai Koalisi Merah Putih bertujuan mulia, yakni melakukan segala sesuatunya berlandaskan tujuan untuk kemaslahatan rakyat.

Prabowo Subianto mengatakan, dalam koalisi permanen ini seluruh partai yang tergabung di dalamnya akan berupaya mengawal empat pilar bangsa. "Melalui koalisi ini kami mewujudkan adanya pemerintahan yang efisien, stabil, yang bisa membawa perbaikan kepada kehidupan bangsa," ujar dia.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyatakan, Golkar tidak akan mengingkari koalisi permanen yang dideklarasikan partai-partai koalisi Merah Putih. Karena itu, Golkar siap berada di luar pemerintahan apabila Prabowo-Hatta gagal memenangi pilpres.

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Marwah Daud Ibrahim, mengatakan, koalisi permanen merupakan langkah yang tepat. Mengenai usulan mengalihkan dukungan ke Joko Widodo-Jusuf Kalla, menurut dia, partai besar selalu mempunyai faksi-faksi.

Sehingga, menurut dia, pandangan yang berbeda untuk mewakili berbagai aspirasi merupakan hal yang wajar. Namun, dia menyatakan, partai berlambang pohon beringin itu tetap bersama dengan Koalisi Merah Putih. "Tidak berarti core-nya tidak solid," kata dia.

Ragu

Politisi Partai Golkar yang juga calon wakil presiden, Jusuf Kalla, meragukan konsistensi Golkar yang ingin membangun koalisi permanen di kubu Prabowo-Hatta. "Golkar itu dinamis, bisa saja hari ini berkoalisi, lalu besok berubah. Itu biasa, namanya juga politik," kata dia.

Mantan politisi Partai Golkar sekaligus Inisiator Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia (FPGMI) Indra J Piliang juga mengatakan koalisi permanen tidak akan permanen. Sebab, masing-masing  partai akan mencari diferensiasi atau pembeda dengan partai lain.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, juga memprediksi Koalisi Merah Putih bakal sulit langgeng karena banyak kepentingan yang berbeda. "Jangankan banyak partai, satu partai saja banyak faksi dan kepentingan." rep: irfan fitrat/muhammad akbar wijaya/c30/c83 ed: ratna puspita

***

Penguasaan Koalisi Merah Putih di Parlemen

Partai politik yang tergabung dalam koalisi Merah Putih menandatangani kesepakatan bersama untuk membentuk koalisi permanen pada Senin (14/7). Penandatangan ini memastikan koalisi yang mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bakal menguasai parlemen.

Total Kursi Koalisi Merah Putih di DPR 2014-2019: 353 kursi atau 63 persen.

1. Partai Golkar

     Ketua Umum: Aburizal Bakrie

     Jumlah kursi di DPR 2014-2019: 91 kursi

2. Partai Gerindra

     Ketua Umum: Suhardi

     Jumlah kursi di DPR 2014-2019: 73 kursi

3. Partai Demokrat

     Ketua Umum: Susilo Bambang Yudhoyono

     Jumlah kursi di DPR 2014-2019: 61 kursi

4. Partai Amanat Nasional (PAN)

     Ketua Umum: Hatta Rajasa

     Jumlah kursi di DPR 2014-2019: 49 kursi

5. Partai Keadilan Sejahtera

     Presiden: Anis Matta

     Jumlah kursi di DPR 2014-2019: 40 kursi

6. Partai Persatuan Pembangunan

     Ketua Umum: Suryadharma Ali

     Jumlah kursi di DPR 2014-2019: 39 kursi

7. Partai Bulan Bintang (PBB)

     Ketua Umum: MS Kaban

     Jumlah kursi di DPR 2014-2019: 0 kursi

Total kursi koalisi pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla di DPR 2014-2019: 207 kursi atau 37 persen.

1. PDI Perjuangan 109 kursi

2. Partai Kebangkitan Bangsa 47 kursi

3. Partai Nasdem 35 kursi

4. Partai Hanura 16 kursi

Sumber: Pusat Data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement