Ahad 10 Apr 2016 16:25 WIB

Semua karena Energi

Red: operator

Semua berasal dari energi, ia menghidupkan, mengancam, dan mengubah hidup kita.

Begitulah kalimat yang terpajang di kaver buku karya Rhenald Kasali ini yang bertajuk Reinventing. Dalam bukunya tersebut Rhenald mengungkapkan dirinya sudah lama ingin menulis mengenai Reinventing Energy. Ini adalah bentuk lain dari transformasi yang harus kita lakukan dalam bidang energi. Menurut dia ini penting, sebab segala sesuatu di alam semesta kita bermula dari energi.

Energi memicu terjadinya banyak perubahan di bumi kita yang kecil ini.

Perubahan geopolitik, perubahan perilaku umat manusia, kehidupan masyarakat, cara kerja korporasi dan pemerintahan, pekembangan perekonomian nasional, tata hubungan antarnegara, mobilitas kita, dan masih banyak lagi.

Energi mengubah wajah dunia dan penghuninya.

Energi juga membuat kita semakin cerdas. Berkat terjaminnya pasokan energi, smartphone, gadget kita tak pernah putus mengalirkan informasi dari ber bagai sumber. Informasi yang membuat kita lebih cepat dalam mengambil keputusan, lebih bijak dalam merespon perkembangan, lebih cerdas dalam membaca gelagat, dan membuat kita jadi mempunyai lebih banyak pilihan. 

Jika dikelola dengan benar, energi akan menjadi berkah yang melimpah bagi umat manusia. Energi membuat kita menjadi lebih sejahtera. Tapi kalau salah kelola, energi bisa menjadi ancaman, menjadi sumber petaka bahkan mematikan.

Energi juga menentukan perkembangan peradaban umat manusia. Negara yang memiliki kecukupan energi akan lebih maju dan sejahtera ketimbang negara-negara yang terbatas pasokan energinya. Negara tanpa energi adalah negara miskin dan perbelakang.

Tapi di sisi lain pembangunan besar- besaran yang membutuhkan banyak energi juga membawa kita, umat manusia, berada diambang krisis energi.

Apalagi kita terlalu lama bergantung pada energi fosil, sumber daya yang dapat diperbarui. Kita, Indonesia tengah berada dalam bayang-bayang krisis energi. Cadangan minyak, gas dan abtu bara kita terus berkurang. Dalam konteks itulah reinventing energymenjadi tak terelakkan.

Reinventingmenuntut kita melakukan transformasi, melakukan banyak perubahan. Mulai dari perubahan mindset, perilaku, tata kelola, cara kerja, budaya, kebijakan, dari passenger menjadi driver, dan banyak hal.

Rhenald juga mampu mem bawa pembacanya menyingkirkan jauh-jauh perangkap mindset masa lalu bahwa ketersediaan energi akan semakin sulit dan mahal. Di buku ini, Rhenald mengajak kita untuk melihat perubahan besar yang terkait dengan energi. Rhenald juga menggambarkan sejumlah transformasi yang dilaku kan sejumlah perusahaan demi kemajuan.

Rhenald yakin ke depan kita akan memiliki sumber-sumber energi baru yang lebih ramah lingkungan dan lebih terjangkau. Bukan seperti berbagai pemikiran ataupun perkiraan yang berkembang selama ini.

Melalui kepakarannya dalam ilmu perubahan, Rhenald seakan hendak memompa semangat kita untuk menghadapi setiap tantangan dan perubahan dengan penuh optimis, termasuk perubahan yang dipicu oleh berubahnya perta industri energi dunia.

Buku ini mengantarkan kita pada pemahaman utuh tentang perubahan- perubahan yang terjadi di masa lalu dan sekarang sebagai imbas dari kekuatan energi. Perubahan masih akan terus terjadi di masa lalu dan sekarang, sebagai imbas dari kekuatan energi. Perubahan masih akan terus terjadi, dengan teknologi menjadi pemicu utamanya. Khususnya teknologi untuk energi baru terbarukan (EBT). Kita tidak boleh terlena dan tertinggal. Segala sumber daya harus disiapkan untuk reinventing energy. ed: Nina Chairani

 

Judul buku : Reinventing 

Penulis : Rhenald Kasali 

Penerbit: Mizan 

Halaman: 279 halaman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement