Jumat 24 Oct 2014 18:00 WIB

Kendala Penyaluran Beasiswa

Red:

Penyaluran dan pengalokasian beasiswa bagi mahasiswa masih kerap terkendala tahapan pencairan yang tidak bersamaan dengan awal tahun ajaran baru.

"Ini cukup merepotkan dalam pengadministrasian di kampus," kata Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB Brian Yuliarto dalam acara penyerahan beasiswa Bakti BCA di Bandung, Selasa (21/10).

Menurut Brian, ITB sebagai kampus yang mengelola sendiri dana beasiswanya masih tetap kesulitan untuk bisa mensinkronkan andalan tahun ajaran baru dengan datangnya anggaran beasiswa. Dengan status perguruan tinggi sebagai Badan Layanan Umum (BLU) maka prosedur pertanggungjawaban keuangan harus dilakukan intensif dalam tahun anggaran.

Bantuan beasiswa dari pihak ketiga atau swasta sekalipun harus dipertanggungjawabkan sebagai pendapatan negara nonpajak. Meski, disampaikan kepada siswa yang bersangkutan secara langsung melalui rekening mahasiswa yang bersangkutan. Terkadang datangnya beasiswa di tengah tahun ajaran membuat pihaknya harus melakukan upaya penyesuaian agar sesuai dengan prosedur dan regulasi yang ada. "Terkadang beasiswa itu diperoleh mahasiswa untung-untungan," ujarnya.

Menurut Brian, ITB menerima mahasiswa baru sekitar 3.500 orang per tahunnya dan 40 persen di antaranya mengakses beasiswa. Beasiswa tertinggi, yakni bintang lima yang menanggung biaya sekolah hingga biaya indekos. "Ada juga yang biaya kuliah saja atau ada juga yang setar ikatan dinas," katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Wahyu Alamsyah, Sekretaris Pengembangan Mahasiswa dan Alumnus Unpad yang menyebutkan masih menjadi kendala dalam pengalokasian beasiswa akibat adanya perbedaan tahun anggaran dengan tahun ajaran. Unpad memiliki 37 ribu mahasiswa, sekitar 8.000-an merupakan penerima beasiswa. "Kami kesulitan mengalokasikanya, terlebih adanya perbedaan unik tahun ajaran kita meski donatur dan sumber beasiswa cukup banyak," ujar Wahyu. n antara ed: hiru muhammad

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement