Senin 06 Jul 2015 17:00 WIB

Tembus 10 Juta Transaksi

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mencatat transaksi dalam program Laku Pandai melalui BRILink sudah lebih dari 10 juta transaksi. Jumlah tran saksi tersebut berasal dari 1,2 juta nasa bah.

"Kami akan terus fokus menggarap pangsa pasar mikro, khususnya masya rakat yang belum melek akses perbank an," kata Direktur BRI Zulhelfi Abidin. BRI menargetkan memiliki 50 ribu agen BRILink hingga akhir 2015 dengan total transaksi mencapai 52 juta transaksi. Saat ini agen BRILink tercatat sebanyak 31.654 agen.

"Kami berharap nilai transaksinya bisa mencapai Rp 27,8 triliun. Minat masya rakat menjadi agen BRILink sangat be sar," ungkapnya.

Agen BRILink sudah tersebar di se luruh wilayah Indonesia. Dia menegaskan, BRI akan konsisten memperkuat pangsa pasar mikro, UMKM, dan komersial.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Laku Pandai, BRILink memberikan fasili tas transaksi kredit atau pembiayaan kepada nasabah mikro melalui referral atau pemberian rekomendasi. Selain itu, agen BRILink juga bisa melayani pembuatan tabungan dengan karakteristik basic saving account (BSA) hingga membayar iuran listrik.

Menurutnya, BRI akan terus memperluas jangkauan transaksi Laku Pandai melalui BRILink untuk menggarap seg men pasar mikro dan UMKM. Saat ini BRI memiliki 10.000 lebih kantor unit operasional dengan jumlah ATM 20.876 dan EDC 131.001, Teras BRI 2.468, dan Teras Mobil 610 unit.

Mekanisme kerja sama antara BRI dengan Agen BRILink adalah penempatan EDC BRI dengan menu Mini ATM sehingga agen dapat melayani masyarakat untuk bertransaksi keuangan, seperti pembayaran tagihan, pembelian pulsa, transfer uang, penyetoran uang, dan pengambilan uang tanpa perlu pergi ke bank.

Adapun syarat umum menjadi agen BRILink adalah penduduk setempat yang telah dikenal baik oleh masyarakat dan dipercaya bank. Kedua, memiliki usaha utama yang telah berjalan minimal dua tahun dengan lokasi usaha tetap. Ketiga, memiliki rekening tabungan atau giro BRI yang dilengkapi kartu ATM/debit. Selain itu, menempatkan sejumlah dana pada rekening tabungan atau giro untuk keperluan transaksi.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mu liaman D Hadad mengatakan, implementasi Laku Pandai dan Laku Mikro dapat mewujudkan target tingkat literasi ke uang an inklusif di Indonesia mencapai 90 persen hingga 2017. Laku Pandai adalah program layanan keuangan tanpa kantor atau branchless banking, sedangkan Laku Mikro adalah layanan keuangan mikro yang memperluas penetrasi literasi ke uangan ke masyarakat luas.

Tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 21 persen, se dangkan inklusivitas masyarakat yang menjadi nasabah perbankan baru 59,7 persen. "Masyarakat baru familiar terhadap bank, sementara sektor jasa keuangan lain seperti pasar modal belum. Kita bu tuh usaha lebih komprehensif untuk mem perkenalkannya," ujar Muliaman. Oleh Satria Kartika Yudha ed: Irwan Kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement