Senin 17 Nov 2014 14:36 WIB

Harga Minyak Anjlok Tak Pengaruhi Tarif

Red:

Menurunnya harga minyak tidak akan langsung berpengaruh terhadap tarif bahan bakar minyak (BBM). Paling tidak tarif tersebut akan berpengaruh tiga bulan setelahnya terhadap harga BBM.

Mantan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswo utomo mengatakan, apabila harga minyak dunia turun sampai 80 dolar AS harga rata-rata minyak Indonesia akan menjadi sekitar 95 dolar AS.

Menurut Susilo, harga minyak 85 dolar AS itu, tarif solar masih Rp 11.500. Harga solar berlaku sampai dengan tiga bulan mendatang. Harga minyak yang diolah kilang sekarang sebenarnya adalah hasil pembelian tiga bulan se belumnya.

Efek penurunan harga minyak dunia ber dampak pada minimal dua bulan ke depan. ‘’Pe ngiriman November diproses dua bulan lagi,’’ kata dia kepada Republika, Kamis (23/10).

Susilo menerangkan, menurunnya harga mi nyak dunia tidak berefek signifikan terhadap penghematan subsidi BBM Rp 300 triliun. Dia menerangkan, apabila tarif BBM bersubsidi dinaikkan Rp 2.000, akan menghemat Rp 92 triliun. Apabila dinaikkan Rp 3.000, maka yang bisa dihemat adalah Rp 150 triliun.

Selain itu, kata dia, dengan kenaikan tarif BBM bersubsidi, penyelundupan bisa semakin ditekan. Penyebabnya, disparitas harga semakin tipis.

Kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 3.000 per liter akan memberikan dampak tam ba h an inflasi sekitar tiga persen. Setiap kenaikan Rp 1.000 per liter akan memberikan dampak tam bahan inflasi sekitar satu persen.

Ekonom UI Muslimin Anwar berpendapat, dampak kenaikan inflasi itu juga bergantung kepada seberapa besar tarif angkutan akan me nyesuaikan harganya.

‘’Sebagaimana kejadian se rupa pada 2014,’’ kata dia kepada Republika.

Pemerintahan Jokowi-JK disebut-sebut akan menaikkan tarif BBM bersubsidi dalam waktu dekat. Besaran kenaikan Rp 3.000 per liter. Mus limin memprediksi dampak kenaikan harga BBM ber subsidi akan berlangsung secara temporer se kitar tiga bulan sebelum kembali ke pola nor mal nya pada bulan ke empat. ¦ ed: irwan kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement