Jumat 16 Dec 2016 16:00 WIB

Bebek Karburator Mulai Tenggelam

Red:

Bebek pernah menjadi motor yang paling digandrungi masyarakat pada era 90-an hingga awal tahun 2000-an. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan gaya hidup, lambat laun kepopulerannya  kian memudar dan bahkan, mulai ditinggal oleh konsumen.

Sejak beberapa tahun lalu,  masyarakat mulai beralih ke sepeda motor bertransmisi matik. Jenis tunggangan ini dinilai lebih banyak memberikan kemudahan bagi penggunanya serta dapat mengurangi polusi udara. Melihat dari tingginya  migrasi  ke bebek transmsi itu, maka diperkirakan tidak lama lagi motor bebek karburator  akan hilang dan ditinggal konsumennya.

Asisten General Manager Yamaha Mohammad Masykur mengatakan, saat ini memang motor matik menjadi yang paling dominan, dibanding dengan segmen lainnya di Tanah Air. Sementara itu, untuk seluruh motor Yamaha yang dipasarkan sudah menggunakan sistem kerja injeksi, dan bukan karburator.

"Benar bahwa motor matik sangat dominan, dan terus ada model baru karena konsumennya sangat banyak," kata Masykur, Kamis (15/12).

Menurut dia, masyarakat banyak yang beralih ke motor matik, karena penggunaannya lebih mudah. Kendaraan ini dianggap lebih praktis, dan tidak perlu repot melakukan perpindahan gigi saat berkendara di jalan. Apalagi bagi pemula, sistem matik akan sangat membantu mereka  dalam  memacu kendaraan ini.

Ia mengungkapkan, pasar otomotif terkait dengan transmisi matik tidak hanya berlaku pada sepeda motor saja, hampir semua  agen pemegang merek (APM) kendaraan roda empat pun menawarkan jenis mobil tersebut. Meskipun demikian, pasar  kendaraan transmisi manual diyakini akan tetap ada.

Untuk motor bebek berkarburator sendiri diakui Masykur memang peminatnya semakin berkurang. Namun, Yamaha tetap memproduksi motor bebek  model tersebut, seperti, Vega Force, Jupiter Z1, dan MX King.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan, penjualan motor di tahun ini diperkirakan akan sampai  di angka enam juta unit secara keseluruhan. Dan, motor matik mendominasi, karena banyaknya kemudahan yang mereka tawarkan.

"Tahun ini bisa sampai enam juta unit, dan pada bulan November penjualan  motor juga mengalami sedikit peningkatan. Banyak yang membeli motor matik, karena memang konsumen membutuhkannya," ujar Gunaidi.

Di samping itu, Yohan Yahya selaku Department Head Marketing and Sales 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, saat ini motor matik atau biasa disebut dengan skutik memang meningkat terus dari total pasar, bahkan sudah meningkat di atas 70 persen. Sedangkan, penjualan Suzuki masih didominasi oleh motor bebek.

"Suzuki memang untuk tahun ini kontribusi bebek atau underbone masih lebih besar, daripada model scootic. Tapi, kita tetap memerhatikan untuk model scootic ini," ujar Yohan.

Saat ini, motor bebek karburator Suzuki  sudah beralih ke model injeksi. Semua model motor keluaran SIS sudah menggunakan sistem kerja injeksi.

Motor bebek ataupun underbone Suzuki masih memberikan kontribusi penjualan sebesar 70 persen. Namun, bukan berarti SIS tidak fokus kepada segmen matik. Hal ini, menurut dia,  masih akan menjadi perhatian penting bagi Suzuki, mengingat banyaknya peminat pada kendaraan jenis transmisi manual ini.

Pasar ekspor

Sementara itu, PT TVS Motor Company Indonesia menunjukkan perkembangan positif untuk memasuki tahun 2017, mengingat angka penjualan periode Januari-November 2016 meningkat sebesar 17 persen, dengan capaian penjualan sebanyak 22.154 unit. Angka ini telah melampaui penjualan sepanjang 2015 periode Januari-Desember, yaitu sebesar 18.942 unit.

Bila dilihat dari tahun finansial TVS Motor Indonesia dengan periode April-Maret, jumlah penjualan pada April-November 2016 telah mencapai  18.645 unit. Hal ini telah melampaui angka penjualan tahun finansial yang lalu, (April 2015-Maret 2016), yaitu sebesar 17.130 unit .

Sepanjang Januari hingga November 2016, TVS terus mengekspor dalam jumlah besar ke beberapa negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika. Jumlah ekspor pada  priode Januari-November 2016 mencapai 20,399 unit kendaraan, atau  meningkat 12 persen dari ekspor tahun lalu.

Sejalan dengan strategi perusahaan yang baru, pihaknya akan terus memperluas dan meningkatkan penjualan ekspor dan juga berupaya  meningkatkan penetrasi di dalam negeri dengan produk unggulan di kategori premium. Salah satu upaya meningkatkan pasar domestik, TVS telah berpartisipasi dalam Indonesia Motorcycle Show (IMOS), dan memamerkan motor sport berikutnya untuk pasar Indonesia, TVS Akula 310.      rep: Rossi Handayani, ed: Khoirul Azwar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement