Ahad 08 Nov 2015 13:00 WIB

Aktivitas Vulkanis Gunung Barujari Tinggi

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Aktivitas Vulkanis Gunung Barujari Tinggi

JAKARTA -- Aktivitas vulkanis Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, di Lombok, NTB, masih cukup tinggi. Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) mengatakan, berdasarkan informasi visual dan data kegempaan dari Pos Pantau Gunung Rinjani, terlihat asap putih tebal tinggi 1.000-1.500 meter.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebaran abu vulkanis tipis terlihat pada Sabtu pukul 10.00 WIB di Selatan-Barat Daya. Ia menilai, sebaran abu tersebut lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.

 
\"Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar dan Bandara di Banyuwangi juga aman dari abu. Namun, kegempaan tremor menerus tiga sampai 44 mm (dominan 15 mm) dan potensi erupsi masih cukup tinggi,\"

kata Sutopo saat dihubungi, Sabtu (7/11).

Sutopo mengungkapkan, status Gunung Rinjani masih waspada level dua. Selain itu, evaluasi dari PVMBG, tingkat kegempaan Gunung Rinjani setelah erupsi pertama pada 25 Oktober lalu pun masih menunjukkan peningkatan dalam amplitudo tremor. Dari 2 hingga 5 November 2015, lanjut Sutopo, hasil pengamatan menunjukkan tremor berkorelasi dengan erupsi yang terjadi secara menerus dari kerucut Gunung Barujari. \"Asap kawah keluar dengan tinggi maksimum 2.000 meter di atas Gunung Barujari,\" ujar Sutopo.

Sutopo menambahkan, jatuhan piroklastik yang jatuh di badan Barujari dan aliran lava yang mengalir ke arah timur laut kini menuju Kaldera Gunung Rinjani. Ancaman bahaya secara langsung, menurut dia, berupa jatuhan piroklastik dan aliran lava masih berada di dalam kaldera Rinjani.

\"Hingga saat ini belum perlu ada pengungsian. Masyarakat di sekitar Gunung Rinjani dan pengunjung wisatawan tidak diperbolehkan beraktivitas di dalam Kaldera Rinjani dalam radius tiga kilometer dari kawah Gunung Barujari,\" katanya.

Untuk mengantisipasi dampak erupsi ini, kata Sutopo, BPBD sudah mendirikan tenda pengungsi di sembilan lokasi, yakni empat tenda di Lombok Utara, tiga tenda di Lombok Barat, dan dua tenda Lombok tengah.

Sementara itu, penutupan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, direncanakan masih terus berlanjut hingga Ahad (8/11).

Kepala Seksi Urusan Umum dan Humas PT AP I BIL I Gede Sandi Asmadi saat dihu - bungi melalui telepon dari Mataram, kemarin, mengatakan, perpanjangan waktu penutupan aktivitas di bandara karena abu vulkanik erup - si Gu nung Barujari masih mengarah ke selatan atau me nyelimuti areal bandara sehingga masih mem bahayakan penerbangan.

\"Penutupan ini diberlakukan mulai hari ini, Sabtu, pukul 08.00 WITA sampai besok, hingga pukul 08.45 WITA,\" katanya.

Ia menuturkan, akibat penutupan aktivitas bandara itu, sejumlah penerbangan dari dan menuju Lombok masih dibatalkan. Namun, diakuinya sejumlah penumpang masih tetap berdatangan ke bandara karena belum me - ngetahui jika aktivitas bandara masih ditutup.

\"Bagi penumpang yang masih tetap datang ke bandara, kami sudah mengimbau untuk melakukan revansatau mengggunakan jalur transportasi lain untuk jarak terdekat, seperti ke Denpasar, Bali,\" jelasnya.

Dari Surabaya dikabarkan sebanyak 14 penerbangan dari Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur, menuju ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, atau sebaliknya terpaksa ditunda menyusul adanya erupsi Gunung Barujari.

Humas PT Angkasa Pura I Juanda Surabaya, Jawa Timur, Liza Anindya kemarin me ngatakan, dalam pengumuman yang dikeluarkan dinyatakan bahwa bandara tersebut ditutup dari Sabtu, kemarin, sampai dengan Ahad (8/11) sampai dengan pukul 08.45 WIB. 

\"Penutupan bandara tersebut merupakan perpanjangan penutupan yang dilakukan pada dua hari sebelumnya, di mana terjadi penundaan keberangkatan sebanyak 15 dan 17 kali penerbangan,\" katanya. (c20, ed:nina chairani)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement