Rabu 04 Mar 2015 12:00 WIB

Dua Harimau Sumatra Dilepaskan

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPUNG -- Dua Harimau Sumatra yang dirawat dan direhabilitasi bagian konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) dilepaskan ke alam liar pada Selasa (3/5) pagi. Lokasi pelepasan sekaligus tempat TWNC berdiri ini terletak di Tambling, Pesisir Barat, Lampung.

Dua harimau yang dilepas merupakan anak dan induk. Harimau pertama bernama Panti berusia sembilan tahun, dan anaknya, Petir (jantan), berumur tiga tahun. Keduanya dilepas setelah mendapat perawatan dan rehabilitasi khusus sejak tiga tahun terakhir. Masing-masing beratnya telah mencapai kondisi ideal, sekitar 110 sampai 120 kilogram.

"Saat ditemukan di wilayah TWNC yang luasnya mencapai 48,138 ribu hektare pada 2011, Panti dalam keadaan luka di kaki. Kami lalu selamatkan dan rawat khusus," ujar Kepala Departemen Konservasi TWNC Aris Bayu Firmansyah di Lampung, Selasa (3/3).

Bayu, sapaan sehari-harinya, mengatakan, setelah dilakukan pengecekan medis pertama, ternyata Panti dalam keadaan hamil. Selang beberapa bulan, hewan dengan nama latin Pantera Tigris Sumatera ini lalu melahirkan anaknya, Petir.

Menurut Bayu, Petir menjadi harimau pertama yang lahir di lokasi karantina konservasi sejak Rescue Center TWNC aktif pada 2007. TWNC, menurut Bayu, merupakan bagian dari Taman Nasional Bukit Baris Selatan (TNBBS) yang luasnya mencapai 320 ribu hektare. "Keduanya kini sudah layak untuk dilepaskan. Panti dan Petir dinyatakan sudah siap mengarungi kehidupan di alam liar tanpa bantuan manusia lagi," kata Bayu.

Penanggung jawab medis konservasi, Drh Sadmoko, menambahkan, sebelum pelepasan, kedua harimau telah dikarantina selama empat hari. Karantina diberikan agar Panti dan Petir minim kontak dengan manusia. Selain diisolasi, keduanya tidak diberi makan selama karantina agar buas saat pelepasan.

"Rehab dan perawatan yang selama ini kita lakukan pada maksudnya untuk membuat kedua harimau menemukan kembali insting alaminya, yakni buas dan liar," ungkapnya. Dia menjelaskan, karakter alami harimau ini bisa menjadi modal mereka bertahan di alam bebas.

Dilepaskannya Panti dan Petir, konservasi khusus TWNC (bidang rescue) masih melakukan misi serupa kepada tujuh harimau lainnya. Keseluruhan, di areal TWNC diduga terdapat 31 harimau yang berkeliaran. "Jumlah 31 ini kita deteksi dari kamera tersembunyi yang dipasang di seluruh kawasan TWNC, tapi angka tersebut bisa jadi lebih besar," kata Sadmoko.

rep: Gilang Akbar Prambudi  ed: A Syalaby Ichsan

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement