Senin 03 Mar 2014 12:05 WIB

Asap Tipis Capai Singapura

Titik api akibat kebakaran hutan.
Foto: ANTARA FOTO
Titik api akibat kebakaran hutan.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan asap tipis kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau sudah mencapai Singapura. Ini akibat perubahan arah angin di lapisan atas atmosfer.

Staf BMKG Stasiun Pekanbaru, Ardhitama, mengatakan, pada lapisan atmosfer di ketinggian 7.000 sampai 10 ribu kaki ada pusaran yang membuat asap beralih arah. “Jadi, Singapura sudah terpengaruh asap dari Riau, tapi baru berupa asap tipis,” kata dia, di Posko Satgas Tanggap Darurat Asap di Pekanbaru, Ahad (2/3).

Berdasarkan data BMKG Pekanbaru, pantauan satelit Terra & Aqua pada Ahad pagi menunjukkan ada 98 titik panas di Pulau Sumatra yang seluruhnya berada di Riau. Asap pekat hingga kini masih terus menyelimuti Kota Pekanbaru yang lagi-lagi mengganggu penerbangan.

Otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim II menyatakan sekitar 12 penerbangan mengalami penundaan akibat asap pada Ahad. Sebabnya, jarak pandang menurun hingga tinggal 800 meter dan berbahaya bagi aktivitas penerbangan.

Kemarin, Satgas Tanggap Darurat Asap Riau sempat berdebat dengan pilot helikopter Sinar Mas terkait upaya pemadaman lewat udara. Satgas bertekad maju dan tidak ingin rencana penerbangan helikopter bom air gagal lagi seperti hari Sabtu (1/3).

Namun, pilot helikopter bernama Sony menyatakan kondisi asap yang pekat tidak memungkinkan untuk melakukan pemadaman lewat udara. “Dalam kondisi seperti ini, tidak mungkin terbang karena sudah asap semua,” kata dia.

Apalagi, menurut Sony, sumber air di lokasi pemadaman di Giam Siak Kecil sangat minim, sedangkan area kebakaran terlalu luas. Dia mengatakan, bom air dengan helikopter tidak akan berpengaruh karena api berada di lahan gambut dalam yang hanya bisa padam dengan hujan. “Mau dijatuhkan bom air banyak sekalipun akan percuma,” kata dia.

Komandan Satgas Tanggap Darurat Asap Riau Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto langsung mengambil alih komando dan menegaskan bahwa helikopter akan tetap berangkat. Dia mengatakan, operasi penjatuhan bom air akan dipadukan dengan aksi 180 prajurit TNI AD yang sudah berada di lokasi untuk pemadaman dari darat.

Direktur Bantuan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah mengatakan, segala upaya pemadaman kebakaran harus ditempuh meski dalam kondisi tersulit. Upaya itu juga sambil menunggu pesawat kapasitas besar tiba dari Jakarta pada tanggal 5 Maret.

Dia menilai, keputusan untuk menggerakkan helikopter bom air bersama pasukan darat di lokasi kebakaran yang sama merupakan cara efektif. “Kalau menunggu kondisi normal, ya, sampai kapan bisanya? Kita harus jalan terus meski nanti cuma bisa maju satu sentimeter sekalipun,” kata Hermansyah.

Untuk upaya pemadaman kemarin, BNPB mengerahkan dua pesawat pengeboman dengan air. Pekan ini, BNPB juga mempunyai rencana membantu operasi dari udara untuk pemadaman di Riau dengan menyewa dua pesawat jenis amfibi BE-200, dua helikopter Kamov dan dua helikopter Sikorsky.

Pada Sabtu, dua unit helikopter bantuan sebuah perusahaan batal melakukan operasi pemadaman melalui udara dengan bom air akibat pekatnya kabut asap di Riau. Asap yang pekat juga menyebabkan 210 penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru tertunda pada tiga pekan terakhir.

Penerbangan tersebut memiliki rute domestik dan internasional. “Kalau dirata-ratakan, ada sebanyak sepuluh penerbangan yang terganggu setiap harinya selama tiga pekan Pekanbaru dilanda kabut asap," kata Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru Baiquni.

Sabtu lalu, ada 14 jadwal penerbangan yang terganggu kabut asap. Jumlah itu, menurut Baiquni, belum termasuk jumlah pesawat yang batal terbang dan dialihkan ke bandara lain. n antara ed: ratna puspita

Informasi dan berita lain selengkapnya silakan dibaca di Republika, terimakasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement