Rabu 18 Mar 2015 14:00 WIB

Pencinta Iguana di Lapangan Sempur

Red:

Di Lapangan Sempur, Jalan Jalak Harupat, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar), pada Ahad (15/3), berlangsung kemeriahan di waktu-waktu car free day. Rupanya, masyarakat yang tengah berkumpul saat itu mengikuti acara Menunggu 555 Hari Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat.

Di dinding Wall Spirit yang sengaja dipasang di Lapangan Sempur, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Wakil Wali Kota, Usmar Hariman, menandatangani sebuah kanvas sepanjang 15 meter sebagai tanda dukungannya terhadap atlet-atlet Bogor serta Jawa Barat.

Antusiasme warga juga terlihat dari banyaknya jumlah pengunjung di saat car free day itu. Beberapa perlombaan turut memeriahkan acara, seperti lomba melukis. Tak hanya itu, panggung besar pun disediakan untuk berbagai acara, termasuk salah satunya pertunjukan Lengser, seperti upacara adat penyambutan tamu.

Dari sekian pengunjung yang menyesaki Lapangan Sempur, ada sekelompok warga yang mengenakan baju bertuliskan "Komunitas Pencinta Iguana se-Jabodetabek". Rupanya, komunitas tersebut sudah beberapa waktu ini memanfaatkan Lapangan Sempur sebagai tempat kumpul-kumpul anggota Komunitas Pencinta Iguana.

Dimas Armanda (22 tahun), karyawan di salah satu BUMN, merupakan anggota dari Komunitas Pencinta Iguana itu. Dia mengatakan, sejak akhir bulan puasa tahun 2014, Lapangan Sempur sudah jadi tempat mereka berkumpul. "Kalau mau sharing, gabung aja," ajaknya kepada Republika saat menghampiri mereka.

Dia bercerita, komunitas hewan reptil pemakan sayuran ini sudah lama dibentuk, yaitu sejak empat tahun lalu. Namun, saat itu tempatnya masih berada di sekitar Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat. Kemudian, sejak tahun 2014, Lapangan Surapati dilarang untuk dijadikan tempat warga membawa binatang reptil ini. Lalu, komunitas ini memindahkan tempat berkumpul mereka ke Lapangan Sempur, Bogor.

Di Kota Hujan ini, jumlah anggota Komunitas Pencinta Iguana baru sekitar 25 orang. "Biasanya, weekend, kita kumpul dari pukul 08.00 WIB, sampai pukul 12.00 WIB," jelas Dimas. Sedangkan, pada hari lainnya, anggota komunitas kerap juga berkumpul, biasanya setelah pulang kerja. "Tapi, kita hanya nongkrong aja."

Dia mengajak warga yang ingin mengetahui segala macam tentang iguana untuk ikut berkumpul di Lapangan Sempur itu. "Jangan malu jika ingin hang out bersama Komunitas Pencinta Iguana. Walaupun cuma mau tahu aja, silakan datang," ucap Dimas.

Kenapa suka iguana? Dimas menyebutkan, iguana adalah hewan jinak, yang hanya memakan sayuran. Iguana juga hewan yang lucu dan menarik, terlebih lagi dengan karakter warna dari beberapa jenis hewan ini. Yang ada di Indonesia adalah iguana green, iguana green Kolombia, iguana red biasa, dan iguana albino. "Namun yang albino sangat langka. Di Indonesia baru ada satu yang punya. Perbandingannya yang albino bisa 10 ribu banding satu," jelasnya.

Untuk perawatannya, Dimas mengaku, tidak rumit. Perawatan iguana yang sering dia lakukan adalah membentuk rambut hewan itu agar tampak bersih. Caranya adalah dengan menggunakan serum khusus, berupa obat tetes yang diberikan langsung pada jambul di kepala iguana.

Koleksi iguana milik Dimas ada empat ekor dengan usia rata-rata di atas tiga tahun. Dia lebih memilih iguana yang berumur sekian karena mencoba berkonsentrasi untuk mengawinkan hewan reptil tersebut untuk pembiakan dan berbisnis. "Kalau bayi iguana green, harganya bisa Rp 350 ribu per ekor," jelasnya. n c21 ed: dewi mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement