Jumat 22 Jul 2016 17:00 WIB

Penyakit Kronis Mengintai Pasca-Lebaran

Red:

Ketika hari raya tiba, seluruh umat Islam bersukacita berkumpul bersama sanak keluarga dan menjalankan tradisi mudik ke kampung halaman. Tapi, pada saat itu banyak sekali hal-hal yang menarik dan menjadi sebuah kebiasaan yang selalu ada pada saat Lebaran, yakni menikmati santapan kue dan masakah khas Lebaran, seperti ketupat, opor, rendang, dan beragam lauk pauk lezat lainnya.

Karena kelezatannya, tak jarang kita bahkan cenderung banyak makan, sehingga menyebabkan perut terasa sakit atau kolesterol menjadi tinggi akibat kandungan lemak di dalam masakan-masakan lezat tersebut. Ini hal wajar, mengingat tubuh kaget kembali setelah sebulan penuh beradaptasi dengan jadwal berpuasa.

Menanggapi hal tersebut, spesialis gizi klinik RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Nurul Ratna Manikam SpGK mengatakan, kebanyakan pasien yang datang ke rumah sakit pasca-Lebaran rata-rata mengeluhkan penyakit yang berhubungan dengan pencernaan, gula darah tinggi, kolesterol, maupun asam urat. Ini akibat mereka seolah 'balas dendam' saat Lebaran setelah sebulan penuh berpuasa, sehingga segala bentuk makanan yang ada di depannya rasanya ingin dimakan semua.

Kondisi ini, kata dia, membuat badan menjadi kaget, terutama pada lambung dan tak jarang menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare. Tubuh pun cenderung terasa tidak fit, badan pegal-pegal akibat kolestrol naik, dan asam urat tinggi. Bahkan, gula darah meningkat dan jika didiamkan bisa menyebabkan stroke. "Semua ini penyebabnya hanya satu, yakni pola makan yang tidak baik dan tidak teratur pasca-Lebaran," jelas dia kepada Republika, Kamis (21/7).

Makanan Lebaran yang dimaksudnya rata-rata mengandung minyak dan santan dengan lemak jenuh yang tidak baik bagi pasien kardiovaskular. Lalu, aneka kue kering dengan rasa manis dan jenis masakan dengan banyak protein hewani. Padahal, sejatinya, makanan-makanan ini tetap aman dikonsumsi saat Lebaran asalkan pasien juga tetap harus mengetahui kondisi tubuhnya.

Pasien dengan risiko darah tinggi atau hipertensi, lanjut Nurul, sebaiknya membatasi konsumsi makanan-makanan tersebut. Jika membatasi saja belum cukup, biasanya pasien juga wajib mengonsumsi obat-obatan untuk menjaga kadar gula dan kolesterol tetap stabil.

"Kembali ke awareness masing-masing. Kalau tahu dia berisiko, sebaiknya jaga makanan dan hindari makanan jenis tersebut. Ini merupakan penyakit kronis yang bila tidak dijaga sewaktu-waktu dapat terjadi kekambuhan yang jelas merugikan diri sendiri," tambah Nurul.

Penyakit kronis ini jelas berbeda dengan penyakit asam lambung yang jika saat kambuh dan mengonsumsi obat, tak berapa lama penyakitnya bisa diatasi. Penyakit kronis ini jika diabaikan dapat berisiko bagi kehidupan pasien.

Karena itulah, dia menyarankan agar kita senantiasa mengetahui kondisi tubuh sebelum mengonsumi makanan-makanan berlemak khas Lebaran. Tidak lupa pula disarankan untuk selalu membawa obat-obatan, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit kronis. Bahkan, jika perlu pasien harus selalu membawa gula diet dan memasang alarm meminum obat di gawainya masing-masing agar pasien tidak telat meminum obat.

Selain itu, pasien juga tetap harus menjaga kesehatan dengan rajin mengonsumsi sayur, buah, dan air putih, tidur cukup, dan bila perlu tetap konsumsi multivitamin guna menjaga stamina agar tidak menurun pasca-Lebaran.

Sementara, menurut ahli penyakit dalam RSCM dr Ari Fahrial Syam SpPD K-GEH MMB FINASIM FACP, kita wajib membatasi makanan yang terlalu asin dan berlemak atau terlalu manis. Minumlah air putih yang cukup guna mencukupi cairan tubuh setiap hari. "Kurangi minuman yang dingin dan goreng-gorengan yang akan mengiritasi saluran pernapasan kita. Sehingga, pada saat harus beraktivitas kembali pasca-Lebaran tetap berada dalam keadaan sehat," kata dia.

Selain itu, kata dia, konsumsi sayuran dan buah lebih banyak daripada makanan berlemak mampu menjaga kesehatan lambung dan dapat terhindar dari naiknya asam lambung yang membuat perut tidak nyaman. Yang lebih penting lagi, tetap lakukan aktivitas fisik dengan berolahraga agar lemak-lemak yang ada di dalam tubuh dapat segera terbakar serta membuat tubuh menjadi sehat dan bugar.    rep: Aprilia Safitri Ramdhani, ed: Dewi Mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement