Selasa 25 Nov 2014 14:15 WIB

leisure community- Komunitas 1001 Buku Salurkan Ribuan Buku

Red:

Adagium "Buku adalah Jendela Dunia" perlahan mulai terpinggirkan oleh meningkatnya penggunaan internet. Imajinasi anak ketika membaca buku, kalah dengan permainan-permainan di dunia maya. Minimnya akses terhadap buku kian memperparah kurangnya minat baca anak.

Di tengah keprihatinan tersebut, ada sekelompok masyarakat yang menamai dirinya komunitas 1001 Buku yang hendak berjuang agar anak-anak Indonesia gemar membaca. Salah satu kegiatan inti dari 1001 Buku adalah melakukan pembinaan ke perpustakaan dan taman bacaan anak yang ada di Indonesia. Mereka melakukan pengembangan kapasitas dan menyalurkan bahan bacaan sumbangan masyarakat secara reguler. Ketua yayasan Komunitas 1001 Buku Dwi Andayani mengatakan, visi komunitas tersebut adalah pemerataan literasi di antara anak Indonesia. "Ada yang bilang, anak Indonesia malas membaca. Itu tidak benar. Mereka cuma kekurangan akses bacaan," ujarnya.

Untuk itulah, 1001 Buku hadir guna memberi akses bacaan bermanfaat untuk anak Indonesia. Tidak semua buku adalah hasil pembelian dari 'kantong' 1001 Buku. Sebagian lainnya merupakan pemberian dari para relawan. Begitu sumbangan buku telah terkumpul, selanjutnya akan disumbangkan ke perpustakaan dan taman bacaan anak (TBA).

Komunitas 1001 Buku dirintis pada Mei 2002 oleh Ida Sitompul, Santi Soekanto, dan Upik Djalins lewat sebuah milis. Pada 2006, 1001 Buku resmi menjadi yayasan dengan tetap berbasiskan komunitas relawan sebagai roda penggerak kegiatan. Keterpaduan bentuk ini diharapkan mampu membuat 1001 Buku memiliki tanggung jawab yang lebih baik kepada masyarakat tanpa harus kehilangan fleksibilitasnya sebagai komunitas yang berbasis relawan. Saat ini, jumlah anggota dan relawan 1001 Buku tidak terhitung pasti karena tidak selalu bertatap muka. Komunikasi terkadang terjalin melalui dunia maya.

Komunitas 1001 Buku sering ikut serta dalam kegiatan yang diadakan oleh para sponsor, pameran, ataupun acara corporate social responsibility sejumlah perusahaan. "Kami jadikan acara tersebut sebagai ajang untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya meningkatkan budaya baca bagi anak Indonesia," kata Dwi.

Beberapa waktu lalu, 1001 Buku bekerja sama dengan Bank Mandiri dalam program "10000 Buku untuk Indonesiaku". Lewat kegiatan ini seluruh karyawan Bank Mandiri menyumbangkan buku layak baca, baik itu buku bekas maupun baru. Hasil sumbangan buku tersebut kini telah didistribusikan ke berbagai taman baca jaringan 1001buku di seluruh Indonesia. "Kami harap acara-acara seperti ini bisa menggugah masyarakat untuk ikut memberikan perhatian terhadap peningkatan minat baca anak-anak Indonesia sehingga wawasan pendidikan mereka makin bertambah," kata Dwi.

Komunitas 1001 Buku saat ini memanfaatkan sebuah tempat yang dinamakan Rumah 1001buku di bilangan Manggarai, Jakarta Selatan. Rumah ini juga menjadi tempat bertemu para relawan untuk menghimpun buku-buku sumbangan. Bagi Anda yang ingin menjadi relawan bisa bergabung ke milis 1001buku atau bergabung lewat grup Facebook 1001buku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement