JAKARTA — Kementerian Koperasi dan UKM membekali pelatihan vokasional wirausaha dan perkoperasian bagi para petani karet di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso BS mengatakan, pelatihan tersebut dilaksanakan sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas SDM dan produk karet Indonesia menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Pelatihan vokasional diberikan kepada petani karet dan anggota koperasi di Sumatra Selatan," katanya di Jakarta, Selasa (24/11) dikutip Antara. Untuk kepentingan itu, pihaknya bekerja sama dengan Balai Latihan Karet Sumbawa.
"Tahun depan saya berjanji akan melatih keluarga mereka agar dapat membantu ekonomi keluarga petani karet," katanya.
Menurut dia, petani karet layak mendapatkan kesejahteraan, tidak melulu tergantung pada hasil karetnya saja.
Selain itu, keluarga petani karet perlu mendapatkan pelatihan keterampilan agar tidak tergantung pada hasil karet saja demi menunjang ekonomi keluarga.
"Dengan demikian, petani karet bisa memanajemen produknya sehingga bisa dilepas saat harga baik dan ditahan saat harga anjlok," kata Prakoso.
Mereka diharapkan bisa mengembangkan peluang usaha yang lain di tengah turun drastisnya harga karet di pasar global. Harga karet Sumsel saat ini berkisar Rp 5 ribu dari sebelumnya Rp 25 ribu.
Apalagi, Provinsi Sumsel adalah salah satu daerah penghasil karet terbesar di Indonesia setelah Riau.
Prakoso juga berharap lebih banyak petani karet di Indonesia untuk berkoperasi dan mengambil banyak manfaat dalam koperasi. n ed: Zaky al hamzah
Ikuti Whatsapp Channel Republika
