Kamis 21 Jan 2016 14:00 WIB

Kesyahduan MTQ dalam Film Kalam Kalam Langit

Red:

JAKARTA — Satu lagi film religi segera dirilis. Judulnya Kalam Kalam Langit (KKL), produksi Putaar Films Production. Film ini akan tayang secara nasional di jaringan Bioskop XXI, Blitz, dan Cinemaxx mulai 14 April 2016.

Direktur Utama Putar Films Production HR Dhoni Ramadhan mengatakan, film Kalam Kalam Langit (KKL) mengetengahkan drama dengan setting lokasi pesantren dan keindahan alam Kota Beribu Masjid Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Film KKL menyuguhkan cinta segitiga dan konflik santri di pesantren," kata Dhoni Ramadhan kepada Republika, Ahad (17/1).

Dhoni menjelaskan, film KKL bercerita tentang mahabbah (cinta) seorang anak bernama Ja'far yang sejak kecil telah dididik membaca tilawah Alquran oleh ibunya yang mantan qariah. Namun, di luar dugaan, sang ayah justru menentang keras Ja'far mengikuti ajang lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) dengan alasan bahwa ajang tersebut hanya jual beli ayat-ayat Allah saja.

Ketika sudah menjadi santri di sebuah pesantren di Cirebon, ada dua santriwati yang sama-sama mencuri perhatian Ja'far. Anissa adalah santriwati teman Ja'far sejak kecil dan Azizah, putri Kiai Khumaidi, pemilik pesantren tempat Ja'far menimba ilmu Alquran.

Ja'far lebih menyukai Azizah, sang putri Kiai, namun ibunda Azizah justru lebih condong ke Syatori, seorang santri priyayi yang tak terkalahkan dalam tiap perlombaan MTQ. Syatori pun bertekad untuk mendapatkan cinta Azizah walau dia tahu Ja'far menjadi rival utamanya.

Skenario KKL dibungkus apik oleh Faozan Rizal yang juga seorang Director of Photografi (DOP) andal dan juga pernah sukses menyutradarai film Habibie Ainun. "Penonton akan benar-benar disuguhi kehidupan suka duka santri-santri di pesantren dan konfik persaingan yang bukan hanya masalah cinta namun juga saling berlomba menjadi pembaca tilawah Alquran terbaik dalam ajang MTQ. Kesyahduan MTQ terasa betul dalam film ini," tutur Dhoni.

Film KKL adalah debut pertama sutradara Tarmizi Abka, yang juga jebolan pesantren di Cirebon, setelah 15 tahun lebih menekuni bidang lighting. Film ini dibintangi oleh Dimas Seto, Mathias Muchus, Henidar Amroe, Elyzia Mulachela, Ibnu Jamil, dan Meriza Febriani. Film KKL juga menghadirkan pemain cilik penghafal 20 juz Alquran asal Lombok, Nasron Azizan dan Amira Syakira.

Harapan Gubernur NTB

Dhoni mengungkapkan, pada 2014 ia bertemu Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Zainul Majdi. Gubernur yang akrab dipanggil Tuan Guru Bajang itu ingin sekali ada film dengan latar belakang Pulau Lombok seperti halnya Laskar Pelangi yang berlatar belakang Belitong. Hal itu terutama untuk menyambut MTQ tingkat nasional tahun 2016 yang akan digelar di Mataram, Lombok.

Pada 2015, Dhoni bertemu dengan Tarmizi Abka yang membawa skenario Kalam Kalam Langit dengan setting Papua. "Saya katakan pada Tarmizi, kalau setting Papua saya belum punya jalur, bagaimana kalau setting-nya kita belokkan ke Lombok? Tarmizi setuju," tutur Dhoni.

Dhoni kemudian menghadap Gubernur NTB. "Tuan Guru pernah menyatakan ingin sekali ada film berlatar belakang Lombok. Ini jawaban Allah. Saya tidak minta bantuan dana. Saya hanya minta dibantu kemudahan dalam setting tempat saja. Alhamdulillah, syuting film Kalam Kalam Langit bisa dilaksanakan di Lombok pada Oktober 2015," papar Dhoni.

Dalam film ini, Gubernur NTB TGB Zainul Majdi ikut bermain sebagai cameo. "Juga ikut bermain sebagai cameo adalah Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siroj," ujar Dhoni. Dimas Seto merasa sangat berbahagia terpilih menjadi pemeran utama KKL. Apalagi, dalam film itu dia menjadi seorang qari dan membawakan surah ar-Rahman. "Saya berkali-kali berlatih membaca surah ar-Rahman dengan sebaik mungkin," katanya.

Bagi Dimas, film ini mendorong dirinya untuk makin tekun belajar mengaji dan menjalankan ajaran Islam. "Saya berharap, film ini pun menginspirasi generasi muda untuk tekun belajar dan berlatih membaca Alquran," papar suami artis Dhini Aminarti itu.

Dhoni optimistis, film produksinya yang ketujuh ini akan bermanfaat buat masyarakat Indonesia. "Semoga melalui film KKL yang juga menjadi film untuk menyongsong penyelenggaraan MTQ Nasional ke-26 akan semakin membumikan Alquran di nusantara." rep: Irwan Kelana, ed: Wachidah Handasah

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement