Selasa 17 Mar 2015 14:00 WIB

Dakwah Melalui Radio Makin Marak

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) menilai, radio bisa menjadi salah satu media penyebaran ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Radio memudahkan para dai berdakwah. “Dengan radio, umat bisa menerima dakwah sambil menyetir dan sambil memasak tanpa harus melotot,” ujar Ahmad Satori kepada Republika, Senin (16/3).

 

Satori menganggap, radio sebagai media dakwah yang efektif. Sebab, radio mengeluarkan suara yang didengar telinga. Satori percaya, telinga merupakan salah satu pancaindra istimewa milik manusia yang dikaruniakan Allah.

 

Ikadi sudah memiliki stasiun radio sendiri yang khusus menyampaikan syiar-syiar Islam. Satori mengatakan, radio yang berada di frekuensi 11.2 AM ini tidak menerima iklan karena dianggap mengganggu siaran. Alhasil, radio ini hanya menyiarkan bacaan-bacaan Alquran dan ceramah para dai.

 

Satori berpendapat, perkembangan radio dakwah di Indonesia semakin baik. Menurutnya, sudah banyak radio saluran am maupun FM yang menyiarkan dakwah. Setiap stasiun radio, kata Satori, punya keistimewaan.

 

Dengan adanya radio dakwah yang dimiliki Ikadi, Satori berharap program-program yang disajikan bisa disempurnakan kembali. Dia mengaku memiliki keinginan besar agar program radionya memperoleh dorongan dan masukan dari pendengar. Kemudian, mereka pun dapat melebarkan jaringan ke berbagai daerah nantinya.

 

Juru bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Iffah Ainurrohmah mengatakan bahwa dakwah menyampaikan ajaran Islam harus dilakukan umat Islam. Menurut Iffah, HTI sudah memanfaatkan berbagai media untuk berdakwah, termasuk radio. “HTI sendiri sudah memiliki channel radio online,” kata Iffah.

 

Iffah mengatakan, HTI sengaja mengembangkan dakwah melalui radio online karena sebagian besar masyarakat menggunakan telepon seluler berbasis teknologi Android. Apalagi, konsumsi internet rakyat Indonesia juga cukup besar. Iffah juga berpendapat bahwa konsep dakwah dengan menggunakan konsep radio manual seperti melalui frekuensi AM atau FM sangat terbatas. Oleh karena itu, radio dakwah online dianggap tepat menyiarkan dakwah Islam yang sesuai dengan pemikiran HTI pada umumnya.

 

Untuk bisa memperoleh siaran dakwah HTI, Iffah menjelaskan, umat Islam hanya perlu mengunduh aplikasi HTI Channel di Android mereka. Atau, dia menambahkan, masyarakat bisa mendapatkannya dengan membuka web HTI dengan alamat hyperlink http:www.hizbut-tahrir.or.id, hyperlink http:www.hizbut-tahrir.or.id, www.hizbut-tahrir.or.id. Kemudian, masyarakat bisa memperoleh dakwah dengan membuka bagian HTI Channel di web itu.

 

Menurut Iffah, perkembangan radio dakwah di Indonesia semakin baik. Dia mengaku/ sudah banyak radio yang mensyiarkan dakwahnya dengan berbagai keragaman yang khas. Namun, yang terpenting, Iffah menyarankan agar radio-radio tersebut tidak menjelek-jelekkan atau mengafirkan pemikiran ormas-ormas lain. “Allah SWT kan melarang kita untuk mengafirkan pemikiran orang lain,” ujar Iffah menjelaskan. Oleh karena itu, jubir Muslimah HTI ini mengaku sangat menyayangkan kondisi demikian.n c13 ed: m akbar wijaya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement